Sehingga jebolan STIKES Hafshawaty, tidak hanya memiliki skil di bidang kesehatan saja. Melainkan juga memiliki attitude atau sikap kedewasaan, serta sikap lapang dada dalam menghadapi situasi seberat apapun.
"Hendaknya mereka pandai bersyukur, kepada Allah dan sabar menghadapi masalah. Baik yang ada di tempat kerja atau saat melayani masyarakat," terangnya.
Kyai Mutawakkil berharap, kepada mahasiswa yang sudah lulus agar tetap mengasah keterampilan dan kompetensi, disamping mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melayani masyarakat, khususnya pelayanan di bidang kesehatan.
"Karena makin hari kesadaran masyarakat makin kuat, betapa kesehatan merupakan sesuatu yang vital," ucap pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong itu.
Disamping itu, Ketua STIKES Hafhawaty Zainul Hasan Genggong Dr. H. Nur Hamim mengatakan, kalau sejak awal berdiri pada tahun 2022, STIKES yang dipimpinnya sudah mewisuda sekitar 3700 mahasiswa dari berbagai jurusan.
Saat ini, sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Pihaknya bakal menambah beberapa prodi, seperti S1 Bisnis Digital, S1 Ilmu Keolahragaan, S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Sehingga nanti STIKES tersebut, bakal berubah menjadi Universitas.
Dan proses visitasi untuk menjadi Universitas, direncakan bakal dilakukan pada Desember 2022 mendatang.
"Kami sudah penuhi prodi sains ataupun prodi sosialnya, tinggal menyiapkan infrastruktur yang ada dan menunggu SKnya," katanya
Ia menegaskan kalau visinya saat ini, adalah mencapai pendidikan yang optimal dan mampu menjadi perguruan tinggi yang go Internasional. Dan hal itu, sudah dipersiapkan sejak lama.
"Kita siapkan bahasa inggris, jepang dan mandarin. Kami juga meningkatkan skillnya, baik skill dalam ilmu kebidanan dan mu keperawatan," ujarnya usai pelaksanaan wisuda tersebut.
Editor : Ahmad Hilmiddin