Setelah kapten pergi ke toilet, kopilot memberitahu Tiana bahwa kapten benar-benar tertarik padanya dan berencana membawanya ke kamar hotel. Meskipun merasa risih, Tiana tidak bisa berbuat banyak.
Ketika tiba di hotel untuk layover, Tiana menerima telepon dari kapten yang mengundangnya ke kamarnya dengan alasan telah menyiapkan wine untuk obrolan bersama. Meskipun dengan tegas menolak dan menyatakan bahwa dia sudah menikah, Tiana memutuskan untuk berbohong demi melindungi diri dari situasi yang tidak diinginkan.
Sejak saat itu, Tiana selalu memberi tahu awak kabin dan pilot bahwa dia sudah menikah, bahkan membeli cincin nikah sebagai bukti.
Meskipun menekankan bahwa tidak semua kapten berkelakuan buruk, Tiana berbagi pengalamannya sebagai peringatan bahwa perilaku tidak etis dapat terjadi di sektor penerbangan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta