Kholil menjelaskan data yang dirilis per 12 Juli 2022 lalu, tercatat enam ekor sapi yang mati akibat PMK, merupakan ternak sapi mati yang sudah dilakukan autopsi oleh dokter hewan.
Pihaknya merasa kesulitan memperoleh data sapi yang mati akibat PMK, sebut Kholil, karena selama ini para peternak langsung menguburkan sapinya yang mati tanpa melapor.
"Jadi kami memang ada keterbatasan dokter hewan, oleh karenanya kepada masyarakat kami minta maaf, apabila hal tersebut membuat masyarakat kurang nyaman," ungkap holil.
Diketahui hingga kini kasus ternak yang mati karena PMK, masih terjadi di Dusun Pariyaan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan ada 10 ekor. Lalu Dusun Paras, Dusun Pathek Timur dan Desa Duwet Situbondo terdata keseluruhan ada 12 ekor sapi yang mati karena wabah PMK.
Editor : Ahmad Hilmiddin