Suprapto menyampaikan, dengan data yang tidak valid bukan justru terlihat berhasil, melainkan dapat merugikan peternak, bahkan berpotensi menimbulkan konflik antara peternak dan pemerintah karena data yang Absurd.
"Jangan hanya karena elektabilitas agar dianggap berhasil, datanya harus valid, agar tidak menimbulkan konflik di kalangan peternak dan pemerintah nantinya," paparnya.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Kholil menepis adanya data yang asal-asalan. Menurutnya, data yang diperoleh Disnakan sudah Valid. Adanya informasi ribuan peternak yang mati, menurutnya tidaklah benar.
"Apa yang kami lakukan, bukan karena pencitraan. Data yang di rilis itu, sudah sesuai dengan validasi data lapangan," ucapnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin