get app
inews
Aa Text
Read Next : Gadis 13 Tahun di Kota Probolinggo Minggat, Ternyata Kerumah Pacarnya di Jember

PDAM Macet, Warga Mayangan Kota Probolinggo Beralih Gunakan Sumur Bor dan Air Galon

Rabu, 22 Januari 2025 | 14:19 WIB
header img
Indri, Warga Kelurahan Mayangan saat mencoba menghidupkan kran PDAM yang ternyata mati (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo ini, mengeluhkan air PDAM yang tidak mengalir secara lancar, yang sudah berlangsung selama enam hari kemarin. Bahkan tak sedikit dari mereka yang beralih menggunakan sumur bor, dan membeli air galon isi ulang.

Air PDAM macet ini terjadi pemukiman warga Simpang Lima Jalan Ikan Paus dan Jalan Ikan Tengiri. Airnya tidak mengalir di jam-jam tertentu. Seperti jam 00.00 WIB hingga 18.00 WIB. Selain di jam tersebut, air mengalir namun debitnya tidak besar.

Mereka terpaksa harus membeli galon demi memenuhi kebutuhan air seperti mandi, cuci piring, minum, dan lain sebagainya.

Indri (30), warga Kelurahan Mayangan ini  salah satunya. Ibu satu anak ini mengeluh karena air PDAM di rumahnya tidak kunjung mengalir.

"Kalau tak hitung, mati nya itu sejak 6 hari yang lalu kayaknya," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/1/2025) pagi.

Indri yang juga pedagang jamu ini, terpaksa membeli galon untuk kebutuhan air. Seperti mandi, memasak, mencuci dan berdagang.

"Saya beli galon isi ulang itu, karena PDAM ini mati, ya jelas rugi," katanya. 

Ia bisa membeli 10 hingga 12 air galon setiap harinya. Bahkan pernah, galon yang telah ia beli tetap tidak cukup.

"Akhirnya saya numpang ke tetangga yang sanyo. Di rumah itu ada saya, suami, orang tua dan anak," imbuhnya.

Ia mengaku telah melapor ke petugas PDAM. Namun tidak ada tindakan hingga saat ini, dan hasilnya masih tetap.

"Bayar gak boleh telat, tapi perbaikan gak pernah cepat," ujarnya.

Senada juga dirasakan oleh Andik Pamungkas (30) yang juga warga Mayangan di Jalan Ikan Paus. Ia harus beralih ke sanyo demi kebutuhan air.

"Jadi ya bayar listrik nambah, " katanya. 

Meski tidak kesulitan air, namun Andik justru kelimpungan uang. Sebelum menggunakan sanyo, tagihan listriknya hanya berkisar Rp. 300 ribuan. Namun setelah menggunakan sanyo, tagihannya naik menjadi Rp. 450 ribu lebih.

"Tapi saya bayar PDAM juga, karena mati ini jadi saya hidupkan pompa dap, atau sanyo," ujarnya. 

Ia juga mengaku telah melapor pada petugas PDAM. Ada pembicaraan akan diperbaiki sejak dua hari yang lalu. Namun tidak ada kejelasan.

"Semoga cepat diperbaiki dah. Saya biar gak bayar double," tandasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut