Tingkatkan Keamanan, Desa Pondok Kelor Paiton Pasang CCTV di Sejumlah Titik

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo melakukan pemasangan kamera CCTV (Closed Circuit Television), di sejumlah titik daerah setempat. 

Itu guna meningkatkan keamanan dan memantau aktivitas masyarakat, serta memantau pasang surutnya air laut yang ada di Dusun Mandaran.

Baca Juga

Meresahkan, Aksi Begal di Kota Probolinggo Kembali Terekam Kamera CCTV

Kepala Desa Pondok Kelor, Friederick Ade Candra mengatakan, kalau saat ini sudah ada 7 titik yang dipasang CCTV. Ke tujuh titik itu tersebar di tiga dusun, mulai dari Dusun Krajan, Mandaran dan Dusun Cempaka. 

Tujuh CCTV tersebut diletakan di tiap titik yang dinilai rawan, dengan begitu Pemdes bisa melakukan pemantauan dengan mudah. 

"Tapi nanti akan ada penambahan lagi, hingga mencapai 16-17 titik. Untuk pusat pemantauan di kantor desa, di pos kamling dan juga bisa dipantau di handphone saya," terangnya. Kamis (12/1/2023). 

CCTV tersebut, tidak hanya digunakan untuk pengamanan dari adanya tindak pidana pencurian. Melainkan, juga digunakan untuk memantau pasang surut air laut. Mengingat di Dusun Mandaran yang berdekatan dengan laut, beberapa kali terdampak banjir rob.

Dengan begitu, pihak desa memasang CCTV dilokasi tersebut. Juga ditambah dengan alarm pemberitahuan. Jadi ketika air laut mulai naik ke pemukiman, maka alarm tersebut akan berbunyi. Sehingga pihak desa bisa segera bertindak.

"Kalau kualitas CCTV nya tidak usah diragukan lagi. Ketajamannya mampu melihat wajah manusia dan mampu melihat plat nomor kendaran dengan jelas," paparnya.

Baca Juga

Aksi Pria di Kota Probolinggo Terekam Cctv Saat Curi Pompa Air Milik Sekolah

Friederick menambahkan, kalau adanya CCTV sangat membantu pihaknya dalam pemantauan keamanan. Salah satu contohnya, tidak lama setelah CCTV dipasang terdapat pencurian gula di toko yang terpantau CCTV.

Dengan begitu pihaknya segera melakukan pengamanan terhadap pelakunya. Pelaku diamankan di kantor desa, sembari memanggil pemilik toko. 

"Hanya saja, pihak korban dan pelaku sepakat berdamai dan memilih untuk diselesaikan di tingkat desa saja," ujarnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin