get app
inews
Aa Read Next : Masuk Semifinal AFC 2024, Ini Sejumlah Tempat Nobar Timnas Indonesia di Probolinggo

Timnas Indonesia tak lolos ke Piala Asia U-17 2023

Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:16 WIB
header img

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Timnas Indonesia U-16 harus menerima kenyataan pahit usai menjalani laga dengan Timnas Malaysia U-16. Pasalnya, usai kalah 5-1 dari Malaysia, Timnas Indonesia harus rela untuk tidak lolos pada putaran final Piala Asia U-17 2023 di Bahrain.

Penyebab kegagalan Indonesia U-16 adalah kekalahan telak dari Malaysia U-16 di laga terakhir Grup B. Bermain di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (9/10/2022), tim Merah Putih kalah 1-5.

Padahal untuk lolos ke putaran utama, tim asuhan Bima Sakti itu hanya perlu bermain imbang. Indonesia U-16 akhirnya harus turun ke posisi dua.

Ironisnya lagi, harapan Indonesia U-16 untuk melaju fase selanjutnya dari jalur enam runner-up terbaik juga harus kandas. Mereka hanya menempati posisi tujuh karena lebih banyak kemasukan gol dibanding Laos U-16 walau sama-sama dengan tiga poin.

Bima Sakti menyatakan bertanggung jawab penuh atas kekalahan dan kegagalan ini. Dia menyebut salah satu penyebab hasil buruk ini karena tidak merotasi pemain.

Ada sebagian netizen yang sependapat dengan pernyataan itu. Tapi, tidak sedikit juga yang menyebutkan alasan lain yang mengarah ke kritik kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Pertama Netizen menduga adanya Star Syndrom, dimana netizen menduga di antara para pemain Indonesia U-16 yang sudah merasa menjadi bintang. 

Ini mengacu pada perayaan berlebihan setelah juara Piala AFF U-17 2022. Saat itu, Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan mengajak para pemain hingga hadir di acara TV lokal. Di sana, mereka turut diajak bernyanyi dan menari. 

"Boleh tau ga anak asuhan STY sampai sekarang belum ada dipanggil-panggil stasiun tv kah? Atau ada acara apa gitu masuk tv atau dipanggil dinner elit politik? Soalnya di berita lain timnas u17 pernah muncul di acara tv, jadi mungkin pada star syndrom," sindir akun @wanitakampung. 

Kedua, Netizen berkomentar tentang kondisi lapangan yang buruk. 

"Tidak adakah lapangan yang lebih jelek dari ini? Heran logika apa yang dipakai oleh PSSI (Federasi Sepak Bola Indonesia) sehingga lebih memilih lapangan berlumpur daripada lapangan yang lebih representatif dari segi apapun," tulis @ABINUY dalam kolom komentar unggahan PSSI (@PSSI). 

Ketiga Netizen menganggap adanya kesombongan, netizen menganggap para pemain Indonesia U-16 dipimpin jajaran pelatih yang mengedepankan kesombongan. 

Hal itu terlihat saat juara Piala AFF U-17 2022. Saat itu tersebar narasi berbunyi "local pride," yang diteriakkan salah satu jajaran pelatih. Ini dimaknai sebagai bentuk membandingkan tim asuhannya dengan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Shin Tae-yong.

"Bima sakti tidak melakukan itu, malah membudayakan kesombongan macam LOCAL PRIDE," tulis akun @anusekaliya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut