Benny dan anggota Kopassus lainnya mengambil identitas baru sebagai relawan dari Muarateweh, Kalimantan Selatan. Penyusupan dilakukan dengan maksud mengamati rute penyerbuan yang dapat digunakan oleh pasukan utama. Pasukan Kopassus yang menyamar berhasil mengidentifikasi personel SAS Inggris.
Empat musuh muncul di hadapan Benny dan pasukannya. Namun, musuh-musuh tersebut kocar kacir berhasil dikejar dan salah satunya tewas ditembak, sementara dua lainnya berhasil melarikan diri.
Satu musuh, seorang anggota SAS Inggris, berhasil ditangkap oleh Benny dalam keadaan hidup. Anggota SAS yang berhasil ditangkap itu kemudian dibawa ke Jakarta sebagai bukti keberadaan pasukan SAS Inggris.
Tindakan ini dilakukan agar Pemerintah Inggris tidak merespons secara berlebihan terhadap konflik antara Indonesia dan Malaysia di wilayah Kalimantan.
Sayangnya, anggota SAS yang ditawan mengalami luka parah dan fasilitas kesehatan serta transportasi pada saat itu belum memadai. Akibatnya, anggota SAS tersebut akhirnya meninggal dunia, dan jenazahnya dikebumikan di tengah hutan Kalimantan.
Benny dan pasukannya akhirnya kembali ke Jakarta dengan membawa dog tag (kalung militer) sebagai barang bukti.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait