get app
inews
Aa Text
Read Next : Perbaikan Pipa Rampung, Perumdam Probolinggo Mulai Normalisasi Aliran Air

Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Wali Kota Probolinggo Dorong Akselerasi Sertifikasi Halal UMKM

Kamis, 24 Juli 2025 | 09:36 WIB
header img
Foto bersama acara Softlaunching zona khas wisata kuliner

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Pemerintah kota Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, Dan Perindustrian Kota Probolinggo (DKUPP) menggelar Softlaunching Zona Khas Wiskul Glaser di Bundaran Gladak Serang, Kelurahan Kanigaran, Kota Probolinggo. Kamis ( 23/07/25) malam.

Kegiatan Soft launching ini juga disinergikan untuk sosialisasi Penguatan Permodalan bagi pelaku UMKM, maupun digitalisasi keuangan yang akan disampaikan oleh perwakilan anggota DPRD kota Probolinggo, dengan peserta sejumlah 50 UMKM.

Hal itu diungkapan oleh Kepala DKUPP Fitriawati dalam laporan kegiatan Soft Launching.

"Alhamdulillah sementara ini hanya Kota Probolinggo yang mendapatkan fasilitas Halal dari BI Malang setelah melewati beberapa proses yang cukup panjang," terangnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Walikota Probolinggo dr Aminuddin, Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Kepala DKUPP Fitriawati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Febrina, perwakilan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) serta tamu undangan lainnya.

Walikota Probolinggo dalam sambutannya menyebut bahwa meskipun Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim, kontribusi produk halal dari Indonesia di pasar global masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain seperti Tiongkok.

"Kita ini 88% penduduknya muslim, tapi kontribusi produk halal kita di dunia hanya sekitar 20-25%. Sementara 60% produk halal justru berasal dari Tiongkok," ujarnya.

Walikota Probolinggo juga menambahkan, data lokal di Kota Probolinggo menunjukkan bahwa dari sekitar 16.000 produk UMKM di sektor makanan dan minuman (Mamin), hanya 1.000 produk yang telah memiliki sertifikasi halal. Artinya, baru sekitar 16% produk yang memenuhi standar tersebut.

Ini menandakan perlunya akselerasi. Kita harus segera memperbaiki kondisi ini, terutama dalam memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM.

"Negara-negara lain melihat produk halal bukan sekadar urusan agama, tapi karena aman, sehat, dan bersih. Ini keunggulan yang harus kita manfaatkan,"ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga, Walikota Probolinggo menyampaikan rencana pengembangan zona kuliner halal sebagai bagian dari strategi meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal. 

Ia mengapresiasi dukungan dari akademisi seperti Prof. Mongit dan Prof. Husnul dalam edukasi dan pembinaan sertifikasi halal.

"Kami ingin pusat-pusat kuliner di kota ini menjadi zona khas – halal, aman, dan sehat. Ini sejalan dengan semangat kami menciptakan banyak event untuk mendukung UMKM. 

Dalam empat bulan terakhir, Pemkot Probolinggo telah menggelar hampir 300 event. Hasilnya cukup signifikan: pertumbuhan kredit UMKM mencapai 13%, dan total kredit usaha meningkat hingga 40%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan apresiasi atas kemajuan tersebut. Kita ini sehari bisa dua kegiatan untuk mendukung UMKM. Karena 80% pergerakan ekonomi kita digerakkan oleh UMKM," tegasnya.

Sebagai penutup, Wali Kota menyampaikan harapannya agar sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terus ditingkatkan melalui pendekatan pentahelix. 

Ia menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan, minimal 50% produk UMKM Mamin di Kota Probolinggo telah bersertifikat halal.

"Kita terus mengejar angka ini, dan harapannya sinergi lintas sektor terus terjalin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota ke depan."pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut