get app
inews
Aa Text
Read Next : Perbaikan Pipa Rampung, Perumdam Probolinggo Mulai Normalisasi Aliran Air

Tumpukan Sampah di Titik Batas Kota Probolinggo, Warga Minta Pemerintah Tak Lagi Tutup Mata

Senin, 21 Juli 2025 | 15:11 WIB
header img
Nampak gunungan sampah dipinggir jalan batas Kota Probolinggo (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Permasalahan tumpukan sampah di wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Probolinggo kembali mencuat. Warga yang tinggal di sekitar Kelurahan Triwung Kidul dan Desa Jangur dibuat geram oleh tumpukan sampah yang tak kunjung tertangani. Tak hanya mencemari lingkungan, keberadaan sampah yang menggunung juga memunculkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tumpukan sampah itu terbentang di sepanjang sisi utara Jalan Jangur, dari tugu batas kota hingga ke arah timur jembatan. Tak hanya itu, sisi selatan jalan pun tak luput dari tumpukan serupa, meskipun hanya beberapa meter dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) milik Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Ironisnya, meski sudah tersedia TPS resmi, sampah justru menumpuk sembarangan di tepi jalan. Warga menduga lemahnya pengawasan dan tidak adanya penindakan menjadi penyebab utama semakin parahnya kondisi ini.

Ketua RT 2 RW 1 setempat, Dian Maulana Ishak, menyebut persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Ia bahkan menyebut pernah ada upaya pembersihan menggunakan alat berat, namun sampah kembali menumpuk bahkan lebih banyak dari sebelumnya.

“Sudah lama kondisi ini terjadi, dan yang membuang kebanyakan dari arah barat. Bukan warga kota. Mereka datang pakai motor, ada juga yang pakai mobil pikap. Kayak tempat pembuangan bebas saja,” ujarnya.

Maulana mengaku sering memantau langsung aktivitas pembuangan sampah, yang menurutnya terjadi pada waktu-waktu tertentu. “Biasanya subuh dan malam hari lewat jam delapan. Saya sudah hafal jam-jamnya,” tambahnya.

Ia mendesak agar pemerintah Kota dan Kabupaten Probolinggo segera duduk bersama untuk mencari solusi permanen. Menurutnya, sekadar membersihkan tidak cukup. Perlu ada penataan ulang lokasi, pemasangan CCTV, serta penegakan aturan secara serius.

“Kalau bisa dibangun taman, atau paling tidak ruang terbuka yang terawat. Jangan sampai lokasi ini terus jadi tempat buang sampah liar. Wilayahnya masuk Kota Probolinggo, tapi yang buang bukan warga kota. Harus ada tindakan nyata,” tegasnya.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo belum memberikan pernyataan atau tanggapan atas laporan warga.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut