Pemkot Probolinggo Siapkan Tiga Titik Lokasi untuk Dapur MBG, Targetkan Puluhan Ribu Penerima

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Probolinggo kembali dibahas setelah lama tidak terdengar. Pemerintah Kota (Pemkot) kini bergerak cepat dengan mengajukan tiga lokasi sebagai dapur utama penyedia makanan bergizi dalam program nasional tersebut.

Rencana itu dibahas dalam rapat koordinasi tertutup di Ruang Nawasena BPPKAD, yang dihadiri sejumlah instansi terkait, termasuk Kejaksaan Negeri, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta perwakilan SPPG dari wilayah Wonoasih dan Kanigaran.

Baca Juga

Zulfikar Imawan : KONI dan Pemerintah Kota Probolinggo Sinergi Menuju Prestasi Gemilang

Adapun tiga lokasi yang diusulkan sebagai pusat dapur MBG meliputi:

Lahan di Jl. PO Nusantara, Kelurahan Kanigaran (± 2.000 m²)

Lahan di Jl. Mawar Permai, Kelurahan Sukabumi (± 2.430 m²)

Baca Juga

Digelar Pemkot Probolinggo, Warga Antusias Kunjungi Acara Seni Budaya

Lahan dan bangunan eks PT UTB di Jl. Soekarno-Hatta, Kelurahan Curahgrinting (± 4.350 m²)

Program ini dirancang untuk menjangkau 49.604 penerima manfaat, mulai dari anak-anak TPA, siswa KB, hingga pelajar jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.

Selain itu, Pemkot juga sedang menimbang kemungkinan memperluas sasaran ke ibu hamil dan anak-anak penderita stunting.

Baca Juga

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, BPJS Gelar Pertemuan dengan Pemkot Probolinggo

Wali Kota Aminuddin menegaskan komitmennya untuk menjalankan program ini sesuai pedoman pemerintah pusat.

Ia menyebut masih menanti petunjuk teknis dari Gubernur Jawa Timur sembari menyiapkan seluruh kelengkapan administratif dan lokasi.

“Koordinat titik dapur akan segera kami kirimkan untuk diverifikasi pusat. Ini bagian dari langkah percepatan agar pelaksanaan bisa segera dimulai,” ujarnya, selasa (15/7/2025).

Baca Juga

Pemkot Probolinggo Bakal Gelar 37 Festival Event Budaya di 2024

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah kendala teknis dari mitra penyedia dapur juga turut diidentifikasi sebagai bahan evaluasi awal pelaksanaan MBG di daerah.

Editor : Arif Ardliyanto