JAKARTA, iNewsProbolinggo.id - Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, menghadiri debat cawapres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). Saat itu, ia mengenakan pakaian adat suku Rote dari Nusa Tenggara Timur (NTT), terdiri dari kemeja putih yang dipadukan dengan selendang dan kain tenun khas NTT.
Yang menarik, penampilannya dilengkapi dengan topi khas masyarakat Rote bernama Ti’ilangga, yang terbuat dari anyaman daun lontar.
Asal Usul Tiilangga
Nama "Ti’ilangga" berasal dari "ti" yang berarti pelindung dan "langga" yang merujuk pada kepala. Ceritanya bermula dari seorang nelayan bernama Fifino Dulu, dari wilayah timur pulau Rote.
Ketika kembali dari laut dengan hasil tangkapan ikan pari dan kura-kura, mereka berhenti di tengah jalan dan melihat pohon lontar. Mereka mengambil daun lontar untuk menutupi kepala mereka. Daun lontar itu kemudian dianyam menyerupai motif cangkang kura-kura, dengan bagian sampingnya menyerupai ikan pari.
Pada awalnya, Ti’ilangga hanya terdiri dari dua jenis, ikan pari dan kura-kura. Namun, sekarang beragam jenisnya, seperti Ti’ilangga do sela (berdaun kasar), Ti’ilangga do lutu (berdaun halus), Ti’ilangga angguk (berdaun panjang), Ti’ilangga bebelak (bentuk rata), Ti’ilangga bu’uhak (ujung belakang berbentuk bulu ayam), Ti’ilangga pisak (berdaun kasar untuk pemakaian sehari-hari), dan Ti’ilangga musu (berdaun tegak untuk keperluan perang).
Editor : Vitrianda Hilba Siregar