Viral Pegawai Es Krim Palsukan Kode QRIS Raup Rp45 Juta, Pelaku Santai Mengakui dan Tak Minta Maaf

JAKARTA, iNewsProboinggo.id - Viral di media sosial seorang oknum pegawai es krim kekinian nekat palsukan kode QRIS. Selama 3 bulan beraksi, pelaku sudah meraup uang hingga Rp45 juta.

Aksi pegawai yang bertugas sebagai kasir ini ketahuan oleh sang owner atau pemilik usaha tersebut. Lewat akun Instagram @legato.gelato, sang owner menceritakan kronologi kejadiannya.

Baca Juga

Viral Polisi Probolinggo Berhasil Ringkus Dua Terduga Pelaku Begal di Jalan

Sang owner mengaku sempat curiga melihat rekapan data penjualan yang menurun hingga 3 bulan terakhir.

"Jadi tim Legato itu bingung banget kok sales di 1 store ini 3 bulan terakhir menurun jauh, cuma biar kita bisa dapet kesimpulan dari data kalau ini ada yang aneh kan gak bisa cuma liat angka dari 1-2 hari aja. Tim kita sampe discuss hal ini lumayan lama di rapat pleno dan kita jg sampe chat mall nya apakah ada penurunan traffic.," tulis akun tersebut.

Berawal dari kecurigaan itulah, pemilik usaha itu menyamar menjadi pelanggan pura-pura membeli es krim gelato. Ternyata, benar saja pegawainya yang bertugas sebagai kasir nekat palsukan kode QRIS. Alhasil, uang penjualan gelato masuk ke rekening oknum pegawai.

Baca Juga

Viral Dugaan Penganiayaan Anak SMP di Probolinggo, Pihak Sekolah Pastikan Bukan Perundungan

Modus operandi pegawai berinisial A itu kemudian terbongkar. Ia bahkan terlihat berani melakukan aksinya meski ada kamera CCTV.

"Ternyata si A ini ambilin cash yang masuk, customernya tetap dapet struk tapi dikasi struk yang dia reprint dari transaksi sebelumnya. Kalau yang mau bayar QR di hp dia, dia udah siapin 2 QR, QR store & QR pribadi dia (padahal payment dgn QR itu selalu pake yang di akrilik). Di meja juga ada CCTV kasir, jadi memang berani banget aja anak ini," tulis sang owner.

Setelah kepergok pemilik usaha, pegawai itu kemudian mengakui perbuatannya dengan raut wajah tenang, tak ada ketakutan sama sekali. Ia bahkan mengaku selama 3 bulan sudah meraup uang Rp45 juta, dan tak pernah ketahuan.

Baca Juga

KDS Probolinggo Banjir Keluhan Konsumen di Medsos, LPK Lakukan Ini !

"Perkenalkan nama saya A****. saya umur 19 tahun. Saya bekerja di Legato Gelato, saya mengakui bahwa saya mengambil uang senilai Rp45 juta dengan nominal sehari Rp500 ribu. Saya bekerja disini sudah 1 tahun, dan saya mengambilnya sudah dari Juli akhir, dan itu terhitung sudah 3 bulan," tutur oknum pegawai.

Melihat ekspresi pegawai tersebut, sang owner kesal sekaligus geleng-geleng kepala.

"Santai banget mukanya. Ngaku nyolong lebih kaya lagi mau lamar kerja," ungkap sang owner. "Enak banget jaga kasir dapat Rp45 juta, pensiun jadi owner aja kaliya?" tambahnya.

Baca Juga

Pj Bupati Probolinggo Galang Dana Untuk Biaya Rumah Sakit Warganya di Bali, Ini Alasannya

Bukannya minta maaf, pelaku malah mengucapkan terima kasih. Owner langsung berikan sindiran menohok. "Terima kasih nenek moyang lu kepentok meja," balas sang owner.

Owner itu pun mengenang saat dulu oknum pegawai itu dicariin kerja oleh ayahnya sampai keliling mall. "Gak ada takut-takunya. Padahal papanya keliling mall cariin dia loker," tuturnya.

Ketika aksi pencurian yang dilakukan putrinya itu dilaporkan kepada ayahnya, sang ayah langsung berwajah pucat.

Baca Juga

Polres Probolinggo Ungkap Pelaku Mesum di Halaman Sasana Krida, Keduanya Terus di Periksa

"Tadi kita langsung ketemu papanya, papanya langsun pucet, padahal baik banget lho papanya," lanjutnya.

Video pengakuan pelaku pun bikin geram netizen. Mereka menyebut pelaku sama sekali tidak merasa bersalah ataupun mal;u sudah menggelapkan uang puluhan juta,

"Santai banget tampangnya. Kasi paham orang begini," tulis netizen.

"Ya Allah.. beneran koq.. koqq sumpah ga abis pikir.. mukanya biasa aja kaya ga ada salah salahnya. Anjirrr ," tulis netizen lainnya.

"Gilaa bisa santai bgt gitu ngomongnya gada rasa malu atau bersalahnya," ujar netizen lain.

"Edannn, orang nyari kerja susah dia udah kerja malah ga amanah aduhhh penyakit ini orang kayak begini," lanjut yang lain.

Editor : Hikmatul Uyun