Kades Mojo Lumajang Laporkan 12 Warganya ke Polisi, Gegara Dinilai Cemarkan Nama Baik

Saat ditanya tentang kabar bahwa pihak kepala Desa Mojo meminta uang ganti rugi sebesar Rp 200 juta kepada warganya selaku terlapor, Misdianto menerangkan, tuntutan tersebut mengacu kepada gugatan awal yang dilayangkan oleh warga desa mojo kepada Kepala Desa Mojo, terkait gugatan perdata di Pengadilan Agama Lumajang.
“Itu bukan ganti rugi bukan seperti itu, kami pihak pak inggi bukan berarti ada istilah condong ke salah satu. Cuma yang jelas menyampaikan, bahwa kalau itu mintanya tergugat tidak dinaikkan. Itu harus diimbangi suatu nilai, apa bentuk rupiah atau seperti apa. Waktu mediasi awal juga saya menyampaikan, Rp 200 juta itu mengacu kepada gugatan awal, dari waris itu terhitung menuntut pak inggi mengganti Rp 180 juta, sama denda hariannya Rp 100 ribu,"jelasnya
"Bahkan kalau saya hitung lebih, jadi saya imbang kan di situ. Ini kan mediasi buntu berarti dilanjutkan sudah, nah itu yang menilai benar tidaknya kan nanti prosesnya kan, kalau dari Polsek ini kan cuma pelimpahan, nanti bisa diarahkan ke polres”Pungkas Misdianto.
Sementara Riky Yahya, selaku penasehat hukum dari 12 warga yang dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik oleh Kepala Desa Mojo, mengaku heran dengan sikap kepala desa yang enggan mendapat kritikan atau keluhan dari warganya sendiri. Terlebih kepala desa sampai tega, melaporkan warganya sendiri ke polisi dengan kasus dugaan pencemaran nama baik.
Editor : Ahmad Hilmiddin