Inspiratif, Rumah Makan Legunila Probolinggo Sajikan Beragam Kuliner Ikan Segar Budidaya Sendiri

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 6 ribu hingga Rp 32 ribu per porsi. Dengan harga pas dikantong itu, konsumen sudah bisa menikmati makanan dengan cita rasa yang pas, untuk lidah orang Indonesia.

Tak hanya itu, fasilitas di Rumah Makan Legulina cukup lengkap, mulai dari toilet, musholla hingga layanan wifi gratis. Tentunya, membuat rumah makan setempat menjadi salah satu pilihan tempat makan yang favorit dan recomended. 

Wartawan iNewsProbolinggo.id, berkesempatan langsung bertemu dengan pemilik rumah makan Legunila tersebut. Saat ditemui, Doni Talim selaku pemilik rumah makan, terlihat sibuk memberi makan ikan peliharaan yang nantinya, bakal dijadikan menu para konsumennya. 

Sebanyak 100 ribu ekor ikan lele, gurame dan nila diberi makan secara bergantian oleh pria yang karib disapa Ko Doni tersebut. 

Disela-sela kesibukannya memberi makan ikan, Ko Doni menceritakan, kalau rumah makan yang ia dirikan baru berjalan sekitar 8 bulan. Keputusan mendirikan rumah makan itu, pasca pekerjaannya yang bergerak pada bidang properti mulai merosot karena faktor pandemi.

Dari situlah, ia mulai berfikir untuk memanfaatkan lahan kosongnya di Desa kecik, Kecamatan Besuk untuk dibuka usaha. Berbekal hobi memelihara ikan sejak masih muda, Doni mulai beternak ikan lele, gurame dan nila.

"Buka kolamnya sekitar bulan 3, terus untuk rumah makannya saya buka pertengahan bulan puasa (April 2022, red)," terangnya.

Membuka rumah makan, bukan modal nekat bagi Doni. Itu karena, ia sempat menjadi asisten chef dan chef utama pada restoran yang berada di Korea dan Jepang. Lewat pengalaman itu, ia memberanikan diri meracik sendiri bumbu yang pas, untuk lidah orang Indonesia.

Karena menurutnya, cita rasa di Indonesia tidak sama dengan cita rasa yang ada di Korea atau Jepang. Ia mulai meracik bumbu dan rempah-rempah, dengan cara menakar setiap rempah yang digunakan. Itu guna menjaga cita rasa yang sama, di setiap racikan bumbu menu masakannya. 

"Kalau pakai bumbunya, dikira-kira itu nanti cita rasanya khawatir berubah. Kalau ditimbang itu, pasti tetap rasanya," papar ayah tiga anak itu.

Doni menyebut, ada rempah rahasia yang memang digunakan sebagai tambahan racikan pada setiap bumbu ikan masakannya, seperti bumbu untuk gurame bakar yang menggunakan madu dan gula merah sebagai bumbu tambahan.

Bumbu-bumbu tersebut sangat pas jika diolah bersama ikan segar. Disamping menjual ikan segar dalam bentuk makanan jadi, imbuh Doni, dirinya juga menjual ikan segar yang masih mentah kepada para pelanggannya. Ikan tersebut, dikirim ke wilayah Surabaya dan Madura.

Untuk ikan lele segar dijual seharga Rp 25 ribu setiap satu kilogramnya. Namun untuk harga partai minimal 3 kwintal, dijual seharga Rp 18,5 ribu. Sedangkan untuk ikan Gurame dihargai Rp 45 ribu, untuk harga partai Rp 36 ribu.

"Saya berharap usaha ini terus lancar, hingga dapat menambah kolam ikan. Targetnya 1200 kolam, dengan 1,2 juta ikan," ujar suami Nancy Agustiawati itu.

Salah seorang pelanggan, Irham mengaku sangat puas dengan kelezatan menu gurame bakar asam manis yang ada di rumah makan Legunila. Karena begitu enaknya, ia kemudian menambah dua porsi nasi. 

Pengunjung saat menikmati masakan di rumah makan legunila (foto:Zainul Rifan/inewsprobolinggo.id)

"Harganya terjangkau dan ikannya masih fresh, apalagi diambil langsung di kolam yang ada dibelakang rumah makan,"ungkap pria yang juga sebagai kepala Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran itu.

Sebagai tahap promosi, Irham bakal mengajak teman kepala desa lainnya, agar bisa merasakan menu makanan di rumah makan yang didirikan Ko Doni tersebut.

Editor : Ahmad Hilmiddin