KH Nizar mengaku, pasca pelaksanaan gelaran tersebut banyak masyarakat yang mengadu ke MUI. Bahkan juga mengaduu ke para kiai.
"Karena tidak sepantasnya, gelaran itu diadakan di halaman Museum Rasulullah," katanya.
Melihat banyaknya masyarakat yang menyayangkan terhadap gelaran tersebut, KH Nizar meminta agar pihak pelaksana meminta maaf, termasuk juga pihak dinas terkait.
"Seandainya itu bukan Museum Rasulullah, kita tidak mempersoalkannya. Kalau memang Museum Rasulullah ini ditutup, seharusnya pihak Pemkot juga memberikan woro-woro," ungkapnya.
Sementara saat pengurus MUI mendatangi Museum Rasulullah, kondisinya sedang tetutup. Bahkan, petugas yang biasanya mengurus Museum Rasulullah juga tak bisa dihubungi.
Secara terpisah, salah seorang anggota DPRD, Heri Poniman mengaku kaget, saat mendengar ada penampilan group dancer mengenakan rok mini yang kurang etis di halaman Museum Rasulullah.
"Tidak etis-lah kalau digelar disana. Apalagi itu museum Rasulullah," tandasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin