get app
inews
Aa
Read Next : Isi Kekosongan Untuk Pelayanan, Pemdes Kedungsumur Lantik Dua Kasun

Syubbanul Muslimin Makin Mendunia, Gus Hafidz : Kita Harus Menguasai Multimedia

Senin, 25 Juli 2022 | 00:01 WIB
header img
Majlis Syubbanul Muslimin dari hanya 40 orang hingga tembus ke puluhan ribu jamaah. (Dok. SM Multimedia)

PROBOLINGGO, iNews.id - Syubbanul Muslimin merupakan Majelis Ta’lim dan Salawat yang berdiri pada 26 November 2005. Berdirinya majelis ini di prakarsai oleh putra keenam almarhum KH. Nuruddin Musyiri, pengasuh Ponpes Nurul Qadim, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, ia melihat pemuda sekitar banyak berubah. Baik itu akhlak, maupun perilakunya. Termasuk suka minum-minuman keras (miras).

Kondisi itu membuat Gus Hafidz panggilannya, yang baru pulang dari mondok di Ponpes Lirboyo Kediri pada tahun 2005 tersentuh hatinya. Dia ingin memperbaiki kehidupan para pemuda desa melalui jalan dakwah.

Namun, bukan dengan cara keras. Dia memilih cara halus, yaitu melalui salawatan. Gus Hafidz merangkul 40 pemuda desa sekitar Ponpes Nurul Qadim. Mereka diajak mengikuti dakwah dan salawatan dari rumah ke rumah. Dalam menjalankan kegiatannya itu, mereka didampingi sejumlah santri ponpes setempat sebagai penabuh hadrah.

“Awal berdiri anggota majelis 40 orang. Mereka adalah para pemuda jalanan dari desa sekitar pondok. Jadi mereka bukan santri. Mereka saya rangkul untuk mengikuti salawatan dari rumah ke rumah saat itu,” ujar Khodimul Majelis Ta’lim dan Salawat Syubbanul Muslimin, kelahiran 20 Januari 1985 itu.

Dakwah pada para pemuda jadi fokus Gus Hafidz. Sebab, selama ini dakwah kebanyakan difokuskan pada kaum menengah ke atas atau orang tua. Sementara anak muda, jarang disentuh.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut