SITUBONDO, iNews.id - Menjelang hari raya Idul Adha permintaan daging sapi di pasaran justru masih lesu, padahal menjelang hari raya kurban itu, permintaan daging biasanya akan meningkat hingga tiga kali lipat. Kendati diakui pedagang jika harga daging sapi masih tetap stabil ditengah gempuran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ali Fikri, salah satu pedagang daging sapi di pasar Asembagus, Situbondo, Jawa Timur mengaku, jika omzet penjualan di tempatnya mangkal kini turun hingga 80 persen dari biasanya. Alasannya satu, masyarakat masih khawatir dengan wabah PMK.
“Sekarang mau laku 20 kilo gram per hari susah mas. Padahal sebelumnya, minimal saya bisa jual daging super hingga satu kuintal per hari, itu minimal mas. Lain gading rawonan (gading kualitas rendah) tiap hari saya biasa jual hingga 50 kilo,” bebernya, dikutip iNewsProbolinggo.id, Senin (4/7/2022).
Harga daging sapi super untuk saat ini, beber Fikri lagi, masih dikisaran Rp 110 per kilo gram. Harga tersebut memang cenderung stabil kendati wabah PMK masih mendera, hanya saja permintaan pasar memang sedang tidak bersahabat.
“Kalau harga stabil mas, sekarang yang mau beli ini yang gak ada. Saya memilih bertahan tetap berjualan karena masih melayani pelanggan tetap seperti penjual bakso. Kalau tidak kami layani kan kasihan mas,” ungkapnya lagi.
Dari belasan lapak daging sapi yang ada, keluhnya lagi, kini hanya dirinya yang masih bertahan. Sementara pedang lain memilih libur, karena hanpir setiap hari mengalami kerugian lantran dagangannya tidak laku.
Nasib serupa juga dialami Halimah, salah satu pedagang daging sapi yang keseharian membuka lapak di pasar Mimbaan Baru. Dirinya juga mengeluh, jika saat ini pasar memang sedang melesu. Padahal, menjelang Indul Adha permintaan daging sapi sangat tinggi.
“Kalau harganya tetap stabil, saya jual daging itu dikisaran 90 sampai 110 ribu rupiah per kilo gram. Saya memilih bertahan karena sekarang tidak motong sapi sendiri, tetapi kulakan lagi ke jagal. Kalau kulakan bisa mengukur keinginan pasar, jadi resiko rugi kecil mas. Tetapi ya itu keuntungan kami juga sedikit jika dibandingkan motong sendiri,” ungkapnya.
Halimah mewakili pedagang lainnya berharap, agar wabah PMK bisa segera berakhir agar kondisi bisa kembali normal seperti semula. Sebab konsumen saat ini benar-benar khawatir untuk mengkonsumsi daging sapi, dan memilih beralih ke daging kambing atau bahkan ayam.
Editor : Ahmad Hilmiddin