Tinubu, yang saat itu menghadiri KTT Iklim Cop28 di Dubai, menyebut peristiwa di desa Tundun Biri pada malam Minggu (3/12/2023) sebagai "kecelakaan pengeboman" yang sangat disayangkan dan menyakitkan, menurut pernyataan dari juru bicaranya, Ajuri Ngelale.
"Presiden memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini dan meminta agar situasi tetap tenang sementara pihak berwenang menyelidiki kejadian ini secara cermat," kata Ngelale seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Juru Bicara Markas Besar Pertahanan Nigeria, Mayor Jenderal Edward Buba, menyatakan bahwa pengawasan udara telah melacak gerakan yang dianggap "teroris" dan "ancaman tersebut dihilangkan untuk mencegah teror terhadap warga sipil yang tidak bersalah."
"Bagi militer, kematian warga sipil dalam operasi adalah sebuah tragedi yang tidak diinginkan. Kami berupaya agar tragedi semacam itu tidak terjadi," tambah Buba.
Saksi mata menyatakan bahwa penduduk desa sedang berkumpul untuk merayakan perayaan tahunan Maulid Muslim ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Hal ini menyebabkan orang-orang berhamburan mencari tempat yang aman.
Ketika mereka menyadari bahwa itu adalah ledakan bom, penduduk desa segera memberikan pertolongan kepada yang terluka dan mengurus korban tewas. Namun, sekitar 30 menit kemudian, ledakan lain terjadi, menewaskan lebih banyak orang, seperti yang disampaikan oleh para saksi mata.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait