PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) telah menyepakati biaya perjalanan haji 1445 hijriah atau 2024 masehi, menjadi 93,4 juta. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding embarkasi Surabaya pada tahun sebelumnya, yakni senilai Rp96.166.395,26.
Diketahui, sebelum disepakati, terlebih dulu pemerintah mengajukan biaya perjalanan haji sebesar Rp 105 juta. Setelah melalui diskusi panjang, Panja BPIH yang beranggotakan Tim Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama. Akhirnya menyepakati dengan harga Rp 93,4 juta.
Kasi Penyelanggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Taufieq, mengatakan jika keputusan harga tersebut masih menjadi kesepakatan ditingkat Panja saja ,dan masih belum bersifay final.
Pasalnya, kesepakatan tersebut masih akan dibawa ke Rapat Kerja (Raker) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Menteri Agama yang akan diselenggarakan beberapa hari ke depan. Pada Raker itu akan disepakati mengenai BPIH 2024.
"Hasil kesepakatan Raker itu selanjutnya akan disampaikan ke Presiden untuk ditetapkan. Jadi finalnya nanti di presiden," terangnya, Sabtu (25/11/2023)
Taufieq menjelaskan, jika angka BPIH tersebut bukanlah nominal yang harus dibayar oleh Calon Jemaah Haji (CJH). CJH hanya akan dikenakan biaya perjalanan haji atau Bpih.
"Ada persentasenya, tahun kemarin Bipih 55 persen dari BPIH. Sisanya diambilkan dari nilai manfaat dana haji," katanya.
Sementara untuk tahun depan, biaya Bipih masih menunggu hasil pembahasan daripusat yang belum selesai.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait
