PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Sejumlah wilayah di wilayah indonesia termasuk Probolinggo, jawa timur sejak bulan November sudah memasuki musim hujan, banyak orang mulai mawas diri, sebab pada musim hujan biasanya kebanyakan orang rentan sakit.
Saat musim hujan, badan cenderung lebih rentan mengalami mudah sakit karena suhu dingin saat musim hujan berpengaruh pada daya tahan tubuh (imunitas), suhu hujan dan tidak hujan tentu berbeda yang menuntun tubuh untuk beradaptasi.
Selain itu saat musim hujan lingkungan cenderung lembab, kondisi inilah menyebabkan bakteri dan virus berkembang lebih cepat, selain menjaga kebersihan badan dan lingkungan, alangkah baiknya menjaga tubuh tetap hangat dengan mengkonsumsi minuman yang terbuat dari bahan herbal seperti jahe.
Di kota Probolinggo tepatnya di jalan pahlawan pasar baru sebelah barat, ada kedai minuman yang berbahan susu, telur, madu dan jahe (STMJ) selain mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan, minuman ini harganya sangat terjangkau. Kedai yang cukup dikenal masyarakat itu bernama kedai STMJ jempol.
Dandi pemilik kedai mengaku kedai itu dibuka mulai tahun 2005 oleh orang tuanya,selain memiliki rasa yang khas minuman stmj jempol semua bahannya hasil racikan sendiri utamanya bahan dasar jahe yang diracik sedemikian mungkin.
"Kedai ini dibuka oleh ayah saya sejak tahun 2005, dan untuk jam operasional kedai di mulai pukul 18.00 wib sampai 23.00 wib, stmj kami mempunya rasa yang khas, banyak pelanggan yang mengaku merasakan manfaatnya untuk kesehatan," ujarnya.
Dandi menyebut rasa yang khas bersumber pada racikan yang berhan herbal seperti jahe dan kunir, itupun diolah tangan sendiri.
"Untuk bahan kita beli,namun untuk meraciknya kita kerjakan sendiri jadi bahan ini tiap harinya segar beda dengan tempat lainnya, untuk harga dimulai dari 14 ribu. Tiap harinya Alhamdulillah rame kebanyakan pelanggan lama yang berkunjung kesini," imbuhnya.
Minuman stmj ini cocok dikonsumsi dimusim hujan karena bisa menghangatkan tubuh dan stamina sehingga daya tubuh pada musim hujan tetap terjaga.
Editor : Arif Ardliyanto