PROBOLINGGO, iNews.id - Pada hari ini, 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia atau International Womens’s Day. Begini sejarahnya. Dikutip dari Wikipedia, Selasa (8/3/2022), Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika.
Kemudian, demonstrasi pada tanggal 8 Maret 1917 yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd memicu terjadinya Revolusi Rusia.
Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis. Dikutip dari nationalwomenshistoryalliance.org, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai merayakan Hari Perempuan pada tahun 1975 dan pada tahun 1977, Majelis Umum PBB menyatakan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional untuk hak-hak perempuan dan perdamaian dunia.
PBB telah merayakan hari itu sejak saat itu, menetapkan tema setiap tahun.
Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tahun untuk menandai dan merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya dan politik perempuan dan meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan perempuan, mempercepat kesetaraan gender. Sebuah cerita yang beredar di lingkaran internal para kolomnis Prancis, menyebut bahwa ada seorang perempuan dari buruh pabrik tekstil melakukan demonstrasi pada 8 Maret 1857 di New York. Demonstrasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melawan penindasan dan gaji buruh yang rendah, tetapi demonstrasi tersebut dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian. Pada tanggal 8 Maret 1907, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi 50 tahun yang lalu. Sebagian orang berpendapat, bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi, tetapi banyak orang Eropa yang percaya bahwa tanggal 8 Maret 1907 merupakan awal dari terbentuknya Hari Perempuan Internasional. Tema Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2022 adalah “Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan”. Adapun, tema warna tahun ini adalah ungu, hijau dan putih. Warna-warna itu berakar pada Serikat Sosial dan Politik Wanita Inggris sejak awal 1900-an.
Editor : Ahmad Hilmiddin