"Kalau kita lihat foto itu saja sudah jelas itu editan. Separuh tubuhnya adalah editan, hanya diambil kepalanya saja. Padahal, kalau kita lihat fisik ayah saya, tidak besar dan kekar seperti itu. Jadi, secara fisik, itu bukan (ayah), hanya kepalanya yang diambil," jelasnya.
Firdaus menambahkan, keluarga mengetahui berita ini dari teman-teman mereka yang terkejut dengan adanya foto tersebut.
"ayah saya sudah tahu dan telah menjelaskan panjang lebar, tetapi saat ini dia sedang berada di luar kota," katanya.
Menurutnya, keluarga dalam waktu 2-3 hari ke depan akan mengambil langkah hukum terkait unggahan tersebut dengan melapor ke polisi. Saat ini, mereka sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
"Dalam 2-3 hari kami akan melaporkan yang beredar di media sosial itu sebagai fitnah dan hoaks. Kami sedang mempersiapkan berkas-berkasnya," kata Firdaus.
Ketua DPRD Lamongan, Fredy Wahyudi, dalam pernyataannya terpisah mengaku belum mengetahui tentang foto viral tersebut. Jika memang benar, maka itu akan menjadi tanggung jawab Badan Kehormatan DPRD Lamongan untuk menangani masalah ini. Namun jika tidak benar, pihak yang menyebarluaskan konten tersebut harus bertanggung jawab.
"Terus terang, saya baru tahu dari Anda. Jika benar, maka itu adalah ranah BK untuk menangani masalah ini. Jika tidak benar, pihak yang menyebarkan harus bertanggung jawab. Saya berharap ini tidak benar," tuturnya.
Editor : Sazili Mustofa