5. Wajahnya seperti tameng yang diberi lapisan kulit
Istilah Nabi SAW ini mengandung makna yang bersifat simbolik. Wajah yang seperti tameng, bisa jadi menunjukkan karakter yang tidak pemalu, tidak minder, dan pekerja keras.
5. Bentuk tubuh dan warna kulit Ya'juj dan Ma'juj juga mirip dengan bangsa Turk (Mongol)
6. Datang dari Berbagai Arah
Ya'juj Ma'juj merupakan bangsa yang besar dan suka berpetualang serta melakukan invasi, baik secara perdagangan, invasi ekonomi, hingga militer.
7. Makna di Balik Tembok
Jika merujuk pada dua surat Alquran yakni QS Al Kahfi dan QS Al Anbiya tentang Ya'juj dan Ma'juj, dapat ditemukan kata tembok.
Hal itu disebutkan bahwa Ya'juj dan Ma'juj pernah dikurung dalam tembok besi yang dibangun oleh Zulkarnain, tokoh yang hidup di zaman Nabi Ibrahim AS.
Jelang hari kiamat, tembok itu akan berhasil dijebol oleh Ya'juj dan Ma'juj. Selanjutnya mereka akan meminum habis air Danau Thabariyah atau Danau Tiberias atau Danau Galilea hingga kering.
Kemudian, Ya'juj dan Ma'juj akan secara brutal membunuh umat manusia. Bahkan dengan sombongnya mereka mengatakan sudah membunuh penduduk langit.
"Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj dan Ma`juj. “Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala mengembalikan panah-panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR Imam Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah).
Editor : Hikmatul Uyun