Jadi Pemasok Listrik di Pulau Bali, Satuan Brimob Perketat Penjagaan PLTU Paiton

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, sudah nampak diujung mata. Karena itu, Polres Probolinggo dan satuan Brimob Polda Jawa Timur mulai memperketat, pengamanan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.

Diketahui, PLTU Paiton merupakan pemasok listrik di Pulau Bali. Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan KTT G20, pada 15-16 November 2022. Karena itu, PLTU merupakan salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang perlu dijaga berlapis, untuk mengantisipasi hal yang dinginkan.

Baca Juga

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Peringkat ke 2 di Negara G20

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi melalui Kasi Humas Polres Probolinggo, Ipda Sugeng mengatakan, kalau pengamanan tak hanya dilakukan di daratan. Di perairan, juga turut dilakukan pengamanan. 

Untuk itu, pihaknya juga mengoptimalkan Sat Polairud Polres Probolinggo, untuk turut melakukan patroli di perairan area Obvitnas itu. Sehingga jika kemungkinan ada ancaman melalui laut, bisa segera diantisipasi.

"Sekitar ada 11 personel anggota Brimob Polda ditambah anggota Polres yang sudah bersiaga," terangnya. Senin (14/11/2022)

Baca Juga

Negara G20 Sepakat Hapus BBM Bersubsidi, Apa Tanggapan Pertamina

Pengamanan dan pengawasannya, dilakukan secara ketat. Tidak sembarang orang bisa masuk pada lokasi tersebut. Patroli rutin juga dilakukan, untuk mengantisipasi gangguan-gangguan dari luar.

"Sejauh ini situasi aman dan terkendali. Kami all out mendukung dan menyukseskan, event internasional KTT G20 di Bali," katanya.

Sugeng menambahkan, kalau semua sudah dimaksimalkan dengan harapan, acara KTT G20 berjalan lancar dan aman. 

Baca Juga

Jokowi Ajak Pemimpin Negara Saat G20 Berkontribusi di Pandemic Fund

Berikut daftar negara dan lembaga anggota G20, meliputi Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, dan Inggris.

Editor : Ahmad Hilmiddin