Pengasuh Ponpes Kanjeng Sunan Kalijogo, Ustaz Muhammad Qosimur Ridlo mengatakan, kalau Ponpesnya telah berdiri sejak Tahun 2011 silam. Dimana awalnya, ia melihat kurangnya Ponpes Tahfidz di Kabupaten Probolinggo. Ia kemudian tergugah, untuk membuat Ponpes yang bakal mencetak para hafidz baru.
Dengan ilmu tahfidz yang dimilikinya semasa belajar, tepat pada tahun 2011 Ponpes yang diidamkan, akhirnya dapat terbangun. Mulai pertama ada 6 santri, serta terus berkembang hingga kini ada lebih dari 200 santri.
"Pemilihan nama terinspirasi dari perjuangan wali songo, dalam penyebaran agama islam. Khususnya Sunan Kalijaga. Beliau dapat Menyatukan adat istiadat yang ada, dengan ajaran agama. Maka nama itu kami ambil," ucap ustaz kelahiran Brebes, 22 Maret 1984 itu, kepada iNews.id, Sabtu (23/7/2022).
Hanya saja menurut suami dari Izzatil Hilmiyah itu, membangun pesantren tidaklah mudah. Kendala yang paling utama adalah menyamakan ruhul jihat, berjuang di tengah-tengah masyarakat. Atau menyamakan persepsi, bagaimana bisa berjuang bukan hanya ilmu saja, melainkan juga harta, tenaga dan pikiran.
"Harapannya Ponpes Kanjeng Sunan Kalijogo ini, bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Pakuniran saja, melainkan masyarakat Kabupaten Probolinggo, Indonesia bahkan luar negeri," harap ayah tiga anak itu.
Editor : Ahmad Hilmiddin