Asal Usul Hari Raya Nyepi yang Diperingati Umat Hindu

andie
Umat Hindu sedang beribadah

BALI, iNews.id - Umat Hindu hari ini merayakan hari raya Nyepi. Sebenarnya asal usul hari Raya Nyepi seperti apa?

Nyepi berasal dari kata sepi yang memiliki arti sunyi, senyap, lenggang dan tidak ada aktivitas apapun. Hari Raya Nyepi diadakan berdasarkan penanggalan pada kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Berbeda halnya dengan hari raya keagamaan lain, pada saat Nyepi umat Hindu dilarang untuk melakukan kegiatan apapun. 

Seperti yang telah kita ketahui bahwa agama Hindu awalnya berasal dari India, kemudian mulai menyebar ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan sejarah, peringatan Hari Raya Nyepi pada mulanya merupakan sebuah upaya untuk menyatukan bangsa India dengan negara-negara disekitarnya. 

Pada abad ke 78 Masehi negara India mengalami konflik sosial berkepanjangan antar suku bangsa lain, seperti Suku Saka, Pahiava, Yavana, Yueh Chi, dan Malaya. Mereka sering terlibat pertikaian memperebutkan kekuasaan.

Akibat dari pertikaian itulah menyebabkan terombang-abingnya kehidupan beragama masyarakat pada saat itu. Sehingga membuat pola pembinaan agama menjadi tidak teratur. 

Akhirnya seorang pemimpin dari suku Saka yaitu Raja Kaniskha I mencoba mendamaikan suku-suku yang berseteru. Dengan cara meditasi atau mengevaluasi diri sendiri. Rakyat dibawah kepemimpinannya pun mengikuti cara tersebut. Mereka tidak melakukan aktivitas apapun selama satu hari. Mereka hanya berdiam diri dirumah merenungi atas segala yang telah dilakukannya. 

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 1  (satu hari sesudah Tilemdi) bulan 1 Caitramasa tahun Saka. Atau dalam kalender terjadi pada bulan Maret tahun 78 Masehi. Sejak saat itulah mulainya Tarikh atau perhitungan tahun Saka. Dalam satu tahunya juga memiliki 12 bulan, dengan bulan pertama disebut Caitramasa. 

Sebab itulah umat Hindu memperingati Tahun Saka atau Hari Raya Nyepi setiap satu tahun sekali. Hari Besar ini diperingati juga sebagai hari kebangkitan, persatuan, kedamain, toleransi dan kerukunan.

Selain itu, Nyepi juga merupakan wujud kepedulian terhadap alam sekitar yang sumber dayanya sering dimanfaatkan manusia. Dengan adanya Nyepi pada satu hari dalam setahun, manusia tidak akan mengeksploitasi alam. 

Di Indonesia, khususnya di Bali terdapat empat peraturan yang harus dipatuhi baik oleh umat Hindu maupun wisatawan yang sedang berlibur. Keempat pantangan tersebut yaitu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang. Selain itu, masyarakat Bali akan memadamkan listrik yang membuat seluruh desa gelap gulita. Sehingga tak heran jika Bali akan seperti pulau mati saat Tahun Saka tiba.

Begitulah asal usulnya, untuk menamah wawasan kita.

disarikan dari balipedia.id

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network