Jembatan Kaca Seruni disebut-sebut dapat menampung sekira 100 orang. Ketebalan kaca yang digunakan hingga 25,55 milimeter (mm), serta struktur jembatan ini pun dilengkapi double protection steel dengan baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar tahan karat.
Kemudian sejumlah netizen masih ada yang meragukan keamanan jembatan kaca di Gunung Bromo itu. Mengingat kejadian di Wisata Desa Limpakuwus, Banyumas membuat masyarakat semakin waspada dengan wahana wisata tersebut.
"Setelah ada kejadian di lokasi sebelah, ga dulu deh," kata salah satu netizen.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati. Setidaknya pasang jaring" biar lebih safety," ujar netizen.
"Harus pakai perangkat safety dan area bawahnya harus ada jaring serta petugas yang siap siaga, selain itu juga perlu dilakukan pembatasan okupansi pengunjung agar tidak terjadi overweight," timpal lainnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dengan adanya penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) diharapkan dapat diterapkan oleh pengelola Jembatan Kaca Seruni Point.
"Untuk keamanan kita mempunyai sertifikasi CHSE," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno beberapa waktu lalu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait