Inilah Bahaya Santap Daging Kambing Terlalu Rakus

Sulistiyowati
Sumber foto okezone

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Daging kambing adalah salah satu jenis daging merah yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. 

Daging kambing memiliki kandungan protein, zat besi, vitamin B12, dan mineral lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, apakah Anda tahu bahwa terlalu banyak makan daging kambing juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Merayakan Idul Adha, daging kambingjadi salah satu santapan lezat di rumah. Kalau mau makan, pertimbangkan porsinya, ya.

Konsumsi daging kambing kebanyakan ternyata tidak sehat. Ingat, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Memangnya apa masalah yang akan muncul jika makan daging kambing berlebihan?

Sebelum menjawab itu, Dokter RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta dr Yogi Subandra Dwitama menjelaskan bahwa konsumsi daging kambing dengan porsi yang cukup tidak berisiko masalah kesehatan.

Ini sekaligus membantah rumor yang mengatakan konsumsi daging kambing bisa meningkatkan kadar kolesterol.

"Yang perlunya disalahkan adalah penggunaan garam yang berlebihan dalam proses mengolah daging kambing, bukan dagingnya itu sendiri," jelas dr Yogi, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Garam banyak ditambahkan saat mengolah daging kambing untuk memberi rasa gurih sekaligus menghilangkan bau amis. Cara ini salah dan sebaiknya tidak dilakukan.

Kembali ke topik awal, apa saja bahaya kesehatan yang bisa terjadi jika mengonsumsi daging kambing berlebihan?

Menurut laman Siloam Hospitals, efek makan daging kambing kebanyakan itu berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, obesitas, hingga kanker.

Gak hanya itu, makan daging kambing kebanyakan juga bisa menyebabkan sembelit, karena daging kambing tergolong makanan rendah serat. Selain itu, kandungan protein yang tinggi membuat sistem pencernaan sulit mencerna.

Kemudian, masalah lainnya adalah bau mulut. Percaya atau tidak, kebanyakan makan daging kambing bisa bikin bau mulut, karena lemak dan protein yang tinggi membuat proses pemecahan lemak jadi lebih lama dan ini menghasilkan senyawa keton yang menyebabkan bau mulut.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network