PROBOLINGGO,iNewsprobolinggo.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Setiap keluarga memiliki cara sendiri terutama dalam hal penyajian makanan saat berbuka. Namun, ada sejumlah pola makan dan jenis makanan yang perlu diperhatikan saat sahur maupun berbuka.
Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pelni, dr Eva Kurniawati, mengatakan di antara sejumlah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa, yakni penganan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh karena dapat mengganggu puasa Ramadhan.
"Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mi instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng," kata dia.
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa. Seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
Meski banyak orang yang kalap, ingin menyantap semua makanan dan minuman saat berbuka, alangkah lebih baik kita waspada terhadap apa yang kita konsumsi. Pola makan tetap harus diperhatikan dengan baik, bukan hanya saat berbuka tapi juga saat sahur.
Mengingat ada beberapa jenis makanan tertentu yang disarankan untuk dikurangi atau jika bisa dihindari dikonsumsi saat Ramadhan karena merugikan kesehatan dan bisa menganggu kelancaran berpuasa. Berikut penjelasan singkatnya, melansirHamad Medical Corporation, Minggu (26/4/2023).
1. Makanan yang digoreng dan berlemak: Aneka gorenga memang enak dan jadi favorit hampir setiap orang untuk menu buka puasa. Sayangnya, makanan yang digoreng ini umumnya pasti juga berlemak.
2. Makanan yang mengandung garam tinggi: Kenapa harus dihindari? Karena natrium bisa memicu tubuh jadi dehidrasi, dan memengaruhi kemampuannya untuk menyerap cairan.
3. Makanan sarat gula: Makanan dengan gula tinggi otomatis mengandung kalori yang besar tetapi miskin nilai gizi. Selain itu makanan ini memberi tubuh energi instan, tapi energinya tak bertahan lama.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait