Dinamika PBNU, PCNU Kota Probolinggo : Utamakan Doa dan Jaga Kekondusifan
PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Dinamika internal yang tengah bergulir di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyusul beredarnya permintaan mundur terhadap Ketua Umum Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf).
Menanggapi situasi ini, Ketua PCNU Kota Probolinggo, H. Arba'i Hasan, memilih untuk bersikap hati-hati dan mengedepankan solusi spiritual.
Saat dikonfirmasi, H. Arba'i Hasan menyampaikan bahwa ia tidak berani berkomentar banyak mengenai polemik internal PBNU.
"Kita berdoa saja semoga semua terselesaikan dengan baik. Perbanyak sekarang ini baca Ya Jabbar Ya Qohhar. Kita yakin akan berlalu semua masalah," ujar H. Arba'i Hasan singkat.
Sikap PCNU Kota Probolinggo ini sejalan dengan imbauan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Gus Ipul meminta seluruh pengurus NU di semua tingkatan, termasuk di Kota Probolinggo, untuk tetap tenang, menjaga suasana kondusif, dan menjauhkan diri dari langkah atau pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan.
Permintaan mundur terhadap Gus Yahya, yang termuat dalam risalah rapat harian Syuriyah PBNU, merupakan hasil keputusan Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU pada rapat yang digelar Kamis, 20 November, di Jakarta.
Dokumen risalah tersebut ditandatangani oleh pimpinan rapat, K.H. Miftachul Akhyar.
Meskipun persoalan ini menarik perhatian luas, Gus Ipul menegaskan bahwa dinamika internal PBNU merupakan persoalan organisasi biasa yang sedang ditangani oleh jajaran Syuriyah sesuai dengan mekanisme internal yang berlaku.
"Saya meminta seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan untuk tetap berkonsolidasi dan menjaga ukhuwah (persaudaraan)," tegas Gus Ipul, pada awak media.
Dengan demikian, PCNU Kota Probolinggo melalui ketuanya, memilih jalur doa dan kekondusifan sebagai sikap resmi dalam menyikapi persoalan yang terjadi di tingkat pusat organisasi.
Editor : Arif Ardliyanto