get app
inews
Aa Text
Read Next : Perbaikan Pipa Rampung, Perumdam Probolinggo Mulai Normalisasi Aliran Air

SDN Warujinggo 2 Probolinggo, Sekolah Negeri Tak Memiliki Murid di Tengah Gempuran Pilihan Lain

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:57 WIB
header img
Kondisi siswa kelas 6, yang hanya berjumlah 4 anak (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Di tengah hiruk-pikuk tahun ajaran baru, suasana hening justru menyelimuti SDN Warujinggo 2, sebuah sekolah dasar negeri yang berlokasi di Dusun Triwung, Desa Warujinggo, Kecamatan Leces. Dua tahun berturut-turut, sekolah ini tak menerima satu pun siswa baru.

Upaya demi upaya telah dilakukan pihak sekolah—dari sosialisasi ke masyarakat, kunjungan langsung ke rumah warga dan taman kanak-kanak sekitar, hingga pemberian insentif berupa seragam gratis bagi calon siswa. Namun, tak satu pun anak didaftarkan ke sekolah ini.

“Kami sudah berkeliling ke warga, bahkan memberikan seragam gratis sebagai bentuk perhatian. Tapi tetap saja, hingga tahun ajaran dimulai, tak ada yang mendaftar,” ungkap Kepala Sekolah Indrati Susilo dengan nada prihatin.

Minimnya jumlah siswa ternyata bukan permasalahan baru. Indrati mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia terima sejak menjabat dua tahun lalu, kondisi ini sudah terjadi sejak 2012. Seiring waktu, jumlah siswa kian menurun dan sekolah ini perlahan mulai sepi peminat.

Saat ini, hanya tersisa 15 siswa yang tersebar di tiga kelas aktif, yakni kelas 3, 4, dan 6. Sementara kelas 1, 2, dan 5 sudah tak lagi memiliki murid.

Operasional sekolah pun hanya ditopang oleh empat orang guru dan satu kepala sekolah.

Lingkungan sekitar diduga menjadi faktor dominan. Lokasi SDN Warujinggo 2 yang dikelilingi oleh beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) membuat sebagian besar orang tua lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke lembaga pendidikan berbasis agama.

Ditambah lagi, akses menuju Kota Probolinggo yang cukup dekat membuat sekolah-sekolah di kota menjadi alternatif yang dianggap lebih menjanjikan.

“Pilihan orang tua saat ini sangat beragam, dan kami harus mengakui bahwa minat terhadap sekolah ini terus menurun,” kata Susi.

Fenomena yang terjadi di SDN Warujinggo 2 menjadi cerminan tantangan nyata bagi sekolah-sekolah negeri kecil yang tersebar di pelosok.

Bukan hanya soal jumlah siswa, tapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan negeri yang kini mulai bergeser.

Sementara itu, Alvin(10), salah satu siswa mengaku senang bisa bersekolah di SDN Warujinggo 2 itu. Meskipun hanya memiliki sedikit teman, namun mereka sudah seperti saudara.

“Senang, karena sekolahnya kan dekat sama rumah, terus bu gurunya sabar sekali mendidik kami,” tutupnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut