get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Abdul Hari, Buruh Cangkul yang Bisa Naik Haji

Kisah Masjid Tiban Babusalam Kota Probolinggo Napak Tilas Syekh Maulana Ishaq

Senin, 10 Maret 2025 | 18:00 WIB
header img
Masjid tiban di kota Probolinggo ( foto : iNewsProbolinggo.id / ide Nasution)

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Selain menjadi tempat ibadah umat Islam Masjid juga menjadi pusat komunitas untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim. Masjid biasanya memiliki kubah dan menara, serta dilengkapi dengan fasilitas untuk kegiatan sosial dan pendidikan. 

Seperti halnya masjid Tiban Babussalam, sejarah Masjid Tiban Jamik Babusalam kota Probolinggo selalu menjadi cerita menarik di tengah masyarakat. 

Konon Masjid ini pernah menjadi tempat persinggahan Syech Maulana Ishaq dan berdiri dengan megah secara tiba-tiba. Bukan hanya itu, air sumur di area masjid inipun dipercaya membawa berkah untuk kesembuhan penyakit.

Tidak sulit untuk menemukan masjid ini, karena berada di tepi jalan pantura. Tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Nomor137, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan. Letaknya yang di tepi jalan ini menjadikan Masjid Tiban Babussalam sebagai tempat singgah oleh orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Mereka menunaikan shalat sekaligus beristirahat di masjid ini.

Kalau ditarik garis horisontal mendatar, Masjid Jamik Tiban Babussalam terlihat lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di depannya. Ini konon disebabkan tanah yang menopang Masjid Jamik Tiban Babussalam awalnya pantai yang lama-lama menjadi daratan.

Masjid Jamik Tiban Babussalam yang berada di bawah akhirnya tertutup rerimbunanhutan. Ketika warga yang membuka hutan kemudian menemukan masjid ini dan memberi nama Masjid Tiban.

Masjid Tiban di Kota Probolinggo adalah sebuah masjid yang ukurannya tidak terlalu besar. Atap masjid berbentuk prisma dengan ketinggian sekitar 8 meter di atas pemukaan tanah. Sedangkan luasnya hanya sekitar 10 kali 10 meter persegi. Sementara atap masjid disanggah dengan empat kayu jati yang usianya sudah mencapai ratusan tahun.

Menurut dari beberapa sumber media berita serta informasi masyarakat setempat, masjid tiban dibangun oleh pengikut Syech Maulana Ishaq atau Sunan Giri pada abad ke 14 Masehi. 

Pembangunan masjid ini dilakukan untuk mengenang perjalanan Syech Maulana Ishaq yang juga salah satu walidari sembilan wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa ini. 

Di belakang masjid terdapat petilasan Syech Maulana Ishaq yang hingga kini sering menjadi tempat orang memanjatkan doa. Di halaman belakang ini pula terdapat batu yang menjadi altar bagi Syech Maulana Ishaq saat berdakwah kepada pengikutnya.

Tidak jauh dari batu besar juga terdapat sumur tua yang airnya dipercaya bisa menyembuhkan beragam penyakit. Sehingga tidak sedikit warga setempat maupun dari luar jawa yang datang untuk mendapatkan khasiat air ini.

Masjid Tiban kemudian mengalami perkembangan. Tidak hanya memiliki luas seperti awal mulanya. Bagian masjid tiban kini diperluas hingga sekitar 900 meter persegi. Perluasan dan perbaikan masjid tiban ini dilakukan pada tahun 1993 silam.

Masjid Tiban kini tampak lebih megah. Sejak itulah masjid tiban diberi nama Masjid Jamik Tiban Babussalam, artinya pintu menuju keselamatan dan keridhoan Allah SWT yang seringkali dijadikan tempat beristirahat seraya memanjatkan do’a oleh para warga ketika sedang melintasi daerah setempat.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut