PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, masyarakat etnis tionghoa membersihkan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), Kota Probolinggo. Hal ini merupakan agenda tahunan.
Selain rupang, umat Tri Dharma itu membersihkan altar untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576/2025.
Sejak Kamis pagi (23/01/2025), masyarakat sudah berkumpul untuk membersihkan rupang dan altar di Kelenteng Sumber Naga.
Tradisi pembersihan rupang ini sendiri, rangkaian kedua setelah sembahyang Sang An, dan doa bersama yang dilakukan untuk mengantarkan para dewa naik ke kahyangan.
Ketua II TITD Sumber Naga, Ervan Sutjianto, kegiatan membersihkan rupang dilakukan secara rutin sebelum Hari Raya Imlek.
"Pembersihan ini tidak hanya rupang ya, tapi kelenteng berserta isinya termasuk semua asesoris yang ada. Patung Dewa-dewi kita mandikan termasuk jubahnya diganti yang mau diganti,"terangnya, pada minggu (26/1/2025).
Ervan menjelaskan, ada 32 rupang yang harus dibersihkan. Dari jumlah itu, ada yang bisa diturunkan ada yang tidak.
"Yang tidak bisa diturunkan kita lakukan pembersihan di tempat. Nah, pembersihan ini ada makna filosofi didalamnya. Yaitu, menghapus kilesa dalam diri,"imbuhnya.
Kilesa dikenal sebagai pengotor batin, kotoran mental, kilesa dapat terwujud dalam bentuk pikiran, ucapan, dan perbuatan batin.
"Dari pembersihan kelenteng, rupang, altar itu bisa dimaknai untuk ikut juga membersihkan kekotoran yang ada dalam diri atau kilesa itu,"tambahnya.
Ada pun syarat khusus untuk umat yang ingin membersihkan rupang, Mereka tidak boleh mengonsumsi daging, semalam sebelum menyucikan rupang.
"Filosofinya harus bersih, jadi dari tanggal 15 kemarin saya hanya vegetarian,"ujar Xiau Chen, salah satu jemaat perempuan.
Perempuan asal Riau ini mengaku sangat senang , dalam tiga tahun ini mengabdi untuk membersihkan rupang menjelang Imlek.
"Ya sebagai mana mestinya, kami disini kan pendatang, atau tamu, masa iya, ada agenda seperti ini tidak bantu - bantu, kan kurang sopan ya," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto