get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral di Medsos Bagi-Bagi Uang Usai Kampanye Salah Satu Paslon Pilkada Probolinggo

Viral, Wanita Ini Raup Kentungan dari Jual Kisah Hidup Menyedihkan Dirinya yang Ternyata Palsu 

Rabu, 25 September 2024 | 13:00 WIB
header img
Polisi menangkap Xiao, seorang influencer asal Tiongkok dengan lebih dari satu juta pengikut, karena menjual kebohongan. Foto: SCMP

JAKARTA, iNewsProbolinggo.id - Polisi menangkap Xiao, seorang influencer asal Tiongkok dengan lebih dari satu juta pengikut, karena menjual kebohongan. 

Xiao menciptakan narasi dramatis tentang dirinya yang ditinggalkan oleh orangtua kandung, dan dibesarkan oleh seorang ibu angkat yang mengalami gangguan mental di media sosial (medsos) Kuaishou, aplikasi yang mirip TikTok.

Xiao meraup keuntungan untuk kepentingan pribadinya, dari menjual kisah bohong tersebut. Xiao mengklaim bahwa ibu angkatnya telah mengalami trauma mendalam setelah kehilangan anak kandungnya dalam kebakaran, seperti dilansir dari Scmp, Selasa (24/9/2024).

Ibu angkat tersebut digambarkan hidup dalam kondisi mental yang sangat terganggu, ditambah dengan ditinggalkannya oleh ayah angkat yang tak sanggup menghadapi tekanan hidup tersebut. 

Berkat cerita tersebut, Xiao tidak hanya memperoleh simpati dalam bentuk komentar positif, tetapi juga bantuan finansial dari pengikutnya yang terharu oleh kisah sedihnya.

Namun, di balik layar, kenyataannya jauh berbeda. Pihak berwenang akhirnya menyelidiki kisah Xiao dan menemukan bahwa ibu angkat yang ia sebutkan sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri. Lebih mengejutkan lagi, ibu Xiao tidak mengalami gangguan mental seperti yang sering digambarkan dalam video-video tersebut.

Pada 4 September, Xiao bersama ibu kandungnya dan dua anggota timnya ditahan oleh polisi selama 10 hari karena dianggap membuat cerita palsu demi keuntungan pribadi dan mengganggu ketertiban umum.

Kasus Xiao bukan yang pertama. Pada Maret 2024, delapan orang yang terlibat dalam dua akun media sosial populer dijatuhi hukuman penjara setelah terbukti membuat iklan palsu saat menjual barang secara online.

Mereka berpura-pura menjadi petani miskin di pegunungan Sichuan dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 10 juta yuan atau sekitar Rp21,5 miliar dari hasil manipulasi tersebut.

Kisah ini memicu kemarahan dan frustrasi di kalangan netizen. Banyak yang merasa tertipu dan berkomentar bahwa tindakan tersebut mencerminkan kurangnya etika. Beberapa menyatakan, “Dia tidak memiliki batasan etika dan harus dihukum berat,” sementara yang lain menyoroti dampak buruk dari manipulasi semacam ini terhadap kepercayaan publik.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut