Pasutri Kepergok Selingkuh di Mie Gacoan Probolinggo, Sang Istri Bongkar Kronologi Pahit

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id – Jagat maya dihebohkan dengan pengakuan seorang wanita muda asal Probolinggo yang membongkar kisah perselingkuhan suaminya. Wanita yang enggan disebutkan identitas aslinya, sebut saja Mawar (nama samaran), mengisahkan bagaimana ia memergoki suaminya sedang bersama perempuan lain di sebuah restoran cepat saji Mie Gacoan di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.

Dalam penuturannya, Mawar sebelumnya baru saja diantar pulang dari rumah mertuanya oleh sang suami. Namun, gelagat aneh terlihat saat sang suami langsung pergi begitu saja setelah mengantarnya. “Awalnya saya tidak curiga, tapi ada perasaan tidak enak,” ungkap Mawar.

Baca Juga

Lakukan Curat Pada Pasutri di Jalan Raya, Warga Dringu Probolinggo Diringkus

Beberapa saat kemudian, seorang teman Mawar terus-menerus menghubunginya lewat telepon dan pesan. “Saya sempat tidak merespons karena sudah waktunya istirahat. Tapi tiba-tiba teman saya mengirim foto, dan saat saya buka, ternyata suami saya sedang makan bersama perempuan lain di Mie Gacoan,” jelasnya.

Mawar pun langsung bergegas dari Leces menuju lokasi tersebut. “Saya takut keburu hilang jejak, tapi alhamdulillah masih bisa lihat langsung dengan mata kepala sendiri,” tuturnya.

Mirisnya, Mawar mengaku bukan kali pertama dirinya diselingkuhi. Sejak menjalani hubungan jarak jauh (Probolinggo–Bali), ia sudah enam kali memaafkan perselingkuhan suaminya. Bahkan kini, di tengah kondisi dirinya sedang hamil, Mawar masih harus menerima perlakuan menyakitkan.

Baca Juga

Rampas Tas Milik Pasutri di Jalan Raya, Spesialis Jambret Diringkus Polres Probolinggo

“Posisi saya lagi hamil, tapi dia malah lebih memilih melindungi selingkuhannya. Saya sampai didorong hingga jatuh,” ucap Mawar dengan nada getir.

Kisah Mawar ini pun viral di media sosial setelah ia membagikan videonya saat memergoki suaminya sedang asik kencan dengan wanita lain. Warganet pun ramai memberikan dukungan dan simpati atas kejadian yang menimpanya.

Editor : Arif Ardliyanto