PROBOLINGGO, iNews.id - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah prajurit yang menguasai taktik dan teknik ilmu perang khusus. Mahir dan handal diberbagai medan pertempuran baik di darat, laut dan udara. Selain itu tanda brevet komando melambangkan bahwa prajurit yang memakainya sudah ditempa dalam pendidikan dan latihan yang membara seperti api sehingga mempunyai keberanian, kecekatan dan keterampilan sebagai prajurit yang memiliki kemampuan di bidang operasi darat, laut dan udara.
Dalam perjalanan sejarahnya Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang bisa menangani tugas-tugas yang berat baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kehebatan dan kekuatan yang dimiliki oleh Kopassus tidak perlu diragukan lagi. Ini yang membuatnya disegani oleh militer negara lain. Bahkan sejumlah negara di dunia meminta Kopassus untuk melatih militernya, seperti negara-negara di Afrika Utara dan Kamboja.
Dalam perjalanan sejarah Kopassus, tidak banyak yang sebelumnya berkarier sebagai tangan kanan atau ajudan presiden yang kemudian dipercaya memimpin pasukan elite Angkatan Darat yang disegani dunia tersebut. Pada kesempatan ini kita akan membahas 4 orang ajudan presiden yang tembus memegang tongkat komando Danjen Kopassus.
Berikut ini 4 orang ajudan presiden yang menjadi Danjen Kopassus:
1. Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar
Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar menimba ilmu di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 1963. Rekam jejak militer prajurit putra kelahiran Bondowoso, Jawa Timur, ini sangat cemerlang. Sebagian kariernya berada di Kopassandha yang kini berganti nama menjadi Kopassus.
Adapun jabatan Jenderal (Purn.) Wismoyo Arismunandar antara lain menjabat sebagai Dangrup I Kopassandha (1978-1982), Wadan Kopassandha (1982-1983) dan akhirnya dipercaya menjadi Danjen Kopassandha (1983-1985).
Sebelum menjadi orang nomor satu di Kopassus, dirinya pernah dikenal sebagai Ajudan Presiden Soeharto. Meski sejumlah kalangan lebih banyak menyebutnya sebagai pengawal dibanding ajudan.
2. Jenderal TNI (Purn.) Subagyo Hadi Siswoyo
Sejalan dengan Jenderal Wismoyo, muda Jenderal TNI (Purn.) Subagyo Hadi Siswoyo ditempa di korps baret merah atau Kopassus. Lulusan Akmil tahun 1970 ini kelak tidak hanya melesat jadi Danjen Kopassandha namun juga menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Persis dengan Jenderal Wismoyo pula, Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo juga pernah menjadi perwira di ring 1 Presiden Soeharto. Rekan seangkatan Jenderal TNI (HOR)(Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, ini pernah dikenal sebagai ajudan atau pengawal pribadi Pak Harto.
Rekam jejak militer Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo juga cemerlang. Semasa masih di pasukan dirinya termasuk salah anggota Operasi Woyla, membebaskan sandera pembajakan pesawat Garuda DC-9, di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, pada tanggal 31 Maret 1981.
3. Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo
Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo lulus dari Akmil pada tahun 1980 dan dia ditempa kerasnya di korps prajurit baret merah. Putra mantan Komandan RPKAD Letjen (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo itu awal mula menjadi Komandan Peleton Grup I Kopassandha (1980-1981)
Kariernya terus menanjak menjadi Perwira Operasi Grup I Kopassandha (1980-1981), lalu menjadi Komandan Kompi 112/11 Grup I Kopassandha (1984). Usai menamatkan pendidikan di Seskoad, adik kandung Kristiani Herawati Yudhoyono ini menjabat Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus (1996-1998). Hingga naik menjadi Komandan Grup I/ Kopassus (1998-2001).
Penugasannya tidak hanya di pasukan korps baret merah saja, Jenderal Pramono Edhie Wibowo pernah berada di lingkaran dalam istana. Pada tahun 2001 dia pernah dipercaya sebagai ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri. Seusai menempuh Sesko TNI sejumlah jabatan penting di TNI pernah dipegangnya termasuk dipromosikan sebagai Danjen Kopassus (2008-2009).
4. Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Widi Prasetijono
Mayjen TNI Widi Prasetijono meneruskan jejak para pendahulunya sebagai ajudan presiden yang bersinar hingga ditunjuk menjadi Danjen Kopassus. Lulusan Akmil tahun 1993 ini awal mulanya juga berkarier di pasukan korps baret merah dengan menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus (1995) dan Kasilog Grup I Kopassus (2003).
Pada tahun 2009 Mayjen TNI Widi Prasetijono berkarier sebagai tentara baret hijau. Putra kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, pada tanggal 4 Juni 1971, ini dipromosikan sebagai Danyonif 400/ Raider (2009-2010).
Karieranya terus menanjak dan dirinya diberi kepercayaan memimpin territorial sebagai Dandim 0735/Surakarta (2011-2012). Setelah itu menjadi Pabandya-1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad (2012-2014) dan akhirnya masuk istana menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo.
Setelah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo dia dipromosikan sebagai Danrindam III/Siliwangi (2016-2017), selanjutnya kembali ke teritorial dengan menjabat sebagai Danrem 074/Warastratama (2017-2018) dan Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (2018-2020). Kemudian dipercaya sebagai Kasdam IV/Diponegoro (2020-2022) dan akhirnya menjadi orang nomor 1 di Kopassus yaitu menjadi Danjen Kopassus (2022-Sekarang).
Editor : Ahmad Hilmiddin