BANYUWANGI, iNewsProbolinggo.id - Pertamina telah mengambil peran proaktif dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), menawarkan strategi inovatif untuk mencapai program keberlanjutan. Salah satu contohnya adalah kemitraan yang kuat dengan pihak-pihak terkait, seperti PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, yang sedang menjalankan program pengembangan kelompok ternak di Dusun Pancoran Desa Ketapang, Jawa Timur.
Melalui kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sedang memimpin program pengembangan dan pemberdayaan bagi Kelompok Ternak Sinar Abadi di Dusun Pancoran.
Program ini, yang merupakan bagian dari inisiatif TJSL Integrated Terminal Tanjungwangi, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan menciptakan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.
Kelompok Ternak Sinar Abadi telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sejak bergabung dalam program PELITA (Pemberdayaan Ekonomi Lingkungan Lingkar Ketapang), dengan jumlah kambing mereka meningkat dari 22 ekor menjadi lebih dari 100 ekor. Selain itu, mereka juga telah berhasil mengembangkan jenis lokal dan senduro dalam usaha budidaya mereka.
Salah satu aspek yang menonjol dari program ini adalah pengelolaan limbah hewan ternak. Dalam upaya untuk mengatasi masalah tumpukan kotoran hewan di sekitar lingkungan, Pertamina telah menghadirkan inovasi dengan mengubah kotoran tersebut menjadi pupuk organik. Hal ini menjadi sangat penting mengingat potensi pertanian yang subur di wilayah Dusun Pancoran, Desa Ketapang.
Dukungan dari program ini juga telah meluas ke pasar pupuk organik, dengan produk mereka tidak hanya tersedia di Kabupaten Banyuwangi, tetapi juga mencapai Pulau Bali. Kelompok Ternak Sinar Abadi berhasil memasarkan produk-produk mereka ke toko-toko pertanian dan langsung kepada masyarakat, membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi mereka.
Melalui upaya-upaya seperti ini, Pertamina tidak hanya memberikan bantuan finansial dan infrastruktur, tetapi juga membantu membangun kemampuan lokal dan menciptakan model keberlanjutan yang dapat diadopsi oleh masyarakat lainnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, kemitraan semacam ini menjadi kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.
“Adanya program bantuan yang diberikan oleh Pertamina ini karena Kelompok Sinar Abadi memiliki potensi dan kemampuan mengelola kelompok dan ternak dengan baik. Maka dari itu, kita perlu menjaga dan merawat pemberian dari Pertamina tanpa menimbulkan gejolak internal. Dalam membangun sektor ternak, tidak hanya merupakan tugas dari pemerintah saja, namun tugas kita bersama agar dapat menciptakan masyarakat yang mandiri”, terang Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ir. Abdurrazak, S.Pt., M.Tr.P.
Pada kesempatan yang sama, Pertamina Integrated Tanjung Wangi, Alia Anggraini menyampaikan adanya kolaborasi yang tercipta antara pihak pemerintah, perusahaan, serta masyarakat diharapkan dapat menjadi wujud nyata membangun masyarakat yang mandiri dan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.
‘Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi motivasi bagi pihak lain untuk bergerak bersama membangun masyarakat,” ujar Alia.
Suparman, Ketua Kelompok Ternak Sinar Abadi sangat menyambut baik pemberian bantuan dari Pertamina. Ia sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas keterlibatan Pertamina dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam upaya mengembangkan kelompok ternak.
"Kami dulunya sangat tertinggal, ditambah lagi berada di wilayah yang aksesnya sangat sulit menyebabkan kita sulit berkembang. Namun, adanya program bantuan ini membuka kesempatan bagi kami untuk maju dan mandiri. Kami tidak akan menyianyiakan bantuan yang diberikan, akan kami rawat dan jaga. Serta kami berharap desa ini menjadi percontohan bagi desa lainnya”. katanya.
Pertamina Dukung Pemberdayaan Peternakan dengan mengubah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Organik. Foto iNewsProbolinggo/ist
Area Manager Comm., Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.
Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ata Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
“Selain mengimplementasikan SDGs, Pertamina turut berupaya menjalankan Enviromental, Social & Governance (ESG), salah satunya di bidang lingkungan. Kriteria lingkungan pada ESG membahas mengenai bagaimana perusahaan mempertimbangkan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan dan peran perusahaan sebagai penjaga lingkungan. Dengan adanya program PELITA untuk pengembangan dan pemberdayaan peternakan ini harapan kami dapat memberikan Energy Sustainability yang juga merupakan tema besar Pertamina dalam pelaksanaan program TJSL mulai dari pengembangan peternakan itu sendiri hingga pengelolaan limbah kotoran menjadi produk jadi yakni pupuk organik”, tutup Ahad.
Editor : Arif Ardliyanto