Walikota Surabaya Prediksi Puncak Omicron Sampai Awal Maret

SURABAYA, iNews.id – Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan puncak omicron akan terjadi sampai awal maret 2022. Kasus aktif COViD -19 di surabaya kini sudah mencaai 5.393 kasus perhari ini (18/2/2022).

Baca Juga

Gerindra Rangkul NasDem di Pilkada 2024,Muncul Nama Putri Mantan Walikota Probolinggo

“Puncak Omicron diperkirakan sampai akhir Februari awal Maret. Kemarin waktu pengarahan, Presiden menyampaikan obatnya hanya 2, yaitu vaksin dan prokes ketat,” kata Eri 

Eri juga mengatakan, swab hunter dan swab massal di Surabaya terus digencarkan. Namun ada sebagian yang menunjukkan hasil abu-abu atau hasilnya masih diragukan.

Baca Juga

Refleksi 5 Tahun, Walikota Probolinggo Sampaikan Pecapaian Selama Memimpin

Dia juga tak memungkiri bahwa warganya yang terpapar COVID-19 semakin meningkat. Namun, jumlah kasus baru seimbang dengan pasien yang sembuh.

Baca Juga

Wali Kota Probolinggo Angkat Suara, Terkait Tulisan Bernada Umpatan di Pagar Tembok Warga

“Artinya, kasus memang meningkat, namun bisa dikendalikan,”

Kegiatan ekonomi masih bisa berjalan. Serta tidak ada pembatasan wilayah seperti PPKM Level 3 saat varian Delta menyerang bulan Juli lalu.

Baca Juga

Pasca Pandemi Sektor Wisata Probolinggo Mulai Menggeliat

“Kita optimis cepat turun kasusnya,” jelas Eri.

Sebelumnya, PPKM Surabaya naik tingkat menjadi Level 3 sejak Selasa (15/2/2022). Namun, sebagian aturannya masih sama dengan PPKM level 1 dan 2.

Baca Juga

Buchori Kembali Turun Gunung Temui Warga Kota Probolinggo, Bagi-Bagi Sayuran dan Ikan

“PPKM Level 3 yang ada di Inmendagri kali ini berbeda dengan Level 3 Juli lalu. Misalnya kapasitas pasar 60 persen dan anak-anak masih boleh masuk mal tapi didampingi orang tua,” kata Eri.

PPKM Level 3 ini hanya membatasi jumlah orang dalam berkegiatan, tapi kegiatan ekonomi tetap berjalan. Maka ia meminta warga mematuhi aturan PPKM Level 3 dan tidak abai prokes.

Editor : Ahmad Hilmiddin