SURABAYA, iNews.id - Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyebut rata-rata anak yang terpapar COVID-19 varian Omicron di Kota Surabaya, Jawa Timur, didominasi usia 5-17 tahun.
Eri meminta kepada orang tua atau orang dewasa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama berada di rumah saat mendampingi anak-anak. Sebab, anak-anak di Kota Pahlawan rawan terpapar varian Omicron.
Menurut Eri, kasus Omicron pada anak-anak di Surabaya disebabkan oleh tingkat aktivitas dan mobilitas tinggi dari para orang tua atau orang dewasa, yang memicu munculnya klaster keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan anak-anak juga mudah terpapar saat melakukan aktivitas atau kegiatan di tempat umum (ruang publik).
Untuk proses penanganannya, anak-anak yang terpapar varian Omicron juga diarahkan untuk melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, yakni di Asrama Haji Surabaya.
Terkait tingkat kesembuhan, Nanik menjelaskan rata-rata kesembuhan pada kasus konfirmasi dengan gejala asimptomatik dan ringan, membutuhkan waktu selama 3-7 hari, namun tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari.
Tak hanya itu saja, Nanik mengaku bahwa tingkat kesembuhan pada anak-anak sangat tinggi. Sebab, sampai saat ini belum ditemukan kasus yang membutuhkan perawatan khusus pada anak-anak.
Editor : Ahmad Hilmiddin