Pada bagian lain Helmy Yahya sempat bertanya kehidupan masa kecil Achmad Tarmizi. Peraih rekor MURI ini mengisahkan pengalaman yang berat. Dia mengatakan saat berusia 4,5 tahun ayahnya meninggal dalam usia muda 33 tahun.
Saat itu dia mempunyai 2 abang dan seorang adik perempuan. Sementara adik perempuan lainnya masih berada dalam kandungan usia 2 bulan.
"Ayah saya wafat usia 33 tahun saat adik perempuan saya masih berada dalam kandungan 2 bulan. Saya sangat sedih sekali saat itu," ujar dia.
Namun, kata dia, untuk urusan sekolah ibu selalu memberi semangat. Bahkan sejak SD hingga kuliah sebelum berangkat sekolah, ibu selalu mengusap kepala bagian belakang hingga ke pundak.
"Sambil diusap ibu saya selalu berkata rajin-rajin belajar, agar jadi orang, sukses.Mungkin karena setiap hari ibu saya mengusap dan mengatakan demikian sejak SD jadi meresap dalam sarap otak saya," kata dia.
Achmad Tarmizi juga mengisahkan, saat menikahi istri dan berumah tangga sempat tinggal bersama mertua hingga 14 tahun lamanya.
Nah selama 14 tahun tinggal bersama mertua dia dan istri menabung untuk membangun rumah.Saat uang sudah terkumpul, istri justru menyarankan agar uang tersebut digunakan untuk biaya ongkos haji ibu.
"Istri saya yang meminta agar uang tabungan membangun rumah digunakan untuk ongkos haji ibu saya. Itulah permintaan istri saya dan saya kabulkan,"ujarnya.
Achmad Tarmizi juga mengaku istrinya juga orang yang suka belajar."Istri saya juga mempunyai 4 gelar akademik resmi," paparnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta