get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Probolinggo Ingatkan Sopir Jeep Gunung Bromo Tertib Lalu Lintas Demi Keselamatan Wisatawan

Universitas Airlangga dan STIKes Genggong, Kolaborasi Inovasi Buah Adas di Lereng Bromo

Rabu, 26 Juli 2023 | 15:59 WIB
header img
STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong dan Universitas Airlangga saat melakakukan pengabdian masyarakat di Desa Ngadisari, Sukapura, iNewsProbolinggo.id

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Fakultas Farmasi Airlangga dan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong, melaksanakan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Edukasi penyulingan minyak atsiri buah adas sebagai bahan minyak angin di Lereng Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa (25/07/2023).

Peserta yang hadir, yakni 15 warga lokal di antaranya : warga, karang taruna dan para pekerja kebun sekitar. Terdapat 30 mahasiswa asing peserta program Summer Camp dari Farmasi Airlangga. Di antaranya : dari Malaysia, Filipina, Thailand dan India berkolaborasi dengan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.

Desa Ngadisari merupakan desa yang paling dekat dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), memiliki banyak tanaman yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengobatan. Tumbuh secara liar di pekarangan rumah warga seperti : adas, jarak, kecubung, ciplukan, keningar, dringu, purwoceng, krangean, kayu ampet, pulosari, jamur impes, pronojiwo dan lain-lain.

Beragamnya tanaman yang ada di sekitar masyarakat setempat, merupakan kekayaan tersendiri dari daerah ini, namun tidak banyak masyarakat Desa Ngadisari yang memanfaatkannya secara baik. Hasil penelitian Batoro dkk, pada 2010 menyampaikan bahwa masyarakat Tengger memiliki 118 jenis tumbuhan obat.

Jenis-Jenis tumbuhan obat tersebut, dapat digunakan untuk menyembuhkan 60 gejala penyakit. Salah satu tanaman yang tumbuh liar dalam jumlah banyak dan tidak dimanfaatkan dengan baik, adalah buah adas. Tanaman ini memiliki khasiat menurunkan demam, meredakan batuk, gatal dan masuk angin.

Minyak atsiri yang terkandung dalam buah adas, dapat digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga berpotensi untuk mencegah Virus Corona. Masyarakat antusias untuk mendapatkan informasi lebih, tentang tanaman obat khususnya buah adas yang tumbuh banyak dan liar.

Salah satu Warga Ngadisari, Pono mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kalau buah adas memiliki banyak manfaat. Padahal buah itu bagi masyarakat lokal, dianggap sebagai tumbuhan liar.

“Kita baru tau terkait pemanfaat buah adas bisa memiliki banyak manfaat, saya ucapkan terimakasih atas partispasinya dari panitia, mohon maaf dari kita jika belum maksimal belum bisa memberikan apa-apa”, ungkap Pono

Sementara itu, Dosen Farmasi Unari, Retno mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kewajiban bagi akademisi, untuk mengenalkan kepada masyarakat tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan obat – obatan.

“Pengabdian masyarakat ini, merupakan salah satu kewajiban akademisi agar masyarakat bisa mengenalnya. Terutama dibidang farmasi ini, khususnya di Desa Ngadisari yang memiliki buah adas melimpah”, ujar Retno, Dosen Farmasi UNAIR

Dosen Farmasi STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong, Fahmi mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, di mana bisa berkolaborasi antara Universitas Airlangga dan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.

“Terimakasih kepada semua rekan khususnya dari farmasi UNAIR yang menyukseskan acara ini dengan melibatkan mahasiswa asing, agar mengetahui bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang memiliki khasiat farmakologis”, Ungkap Fahmi.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut