get app
inews
Aa Read Next : Yukk Simak Sejarah dan Peringatan Hari Buruh

Sudah Tau Belum? Ternyata Ada 4 Wilayah di Jakarta yang Miliki Museum Bersejarah Loh

Selasa, 06 Juni 2023 | 08:59 WIB
header img
Sumber foto okezone

JAKARTA, iNewsprobolinggo.id - Museum kini tak sekadar menjadi tempat menyimpan benda bersejarah atau destinasi wisata edukatif. Seiring perkembangan zaman, tak sedikit muncul museum berkonsep kreatif dan futuristik sehingga menarik untuk menjadi tempat berfoto. 

Jakarta pun memiliki sejumlah museum yang menarik untuk rekreasi sambil foto-foto di akhir pekan. 

Museum adalah tempat wisata lengkap yang dapat digunakan pula sebagai lokasi belajar. Sebagai Ibu Kota Indonesia yang sarat sejarah, DKI Jakarta sudah pasti memiliki berbagai museum yang tersebar di kota-kota administrasinya.

Lantas, berapa jumlah museum yang ada di masing-masing kota administrasi DKI Jakarta? Berikut informasinya:

1. Jakarta Selatan

Menurut data yang dipublikasikan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), Jakarta Selatan hanya memiliki 1 museum pada tahun 2021. Data tersebut juga menyebut bahwa jenis museum yang ada di Jaksel masuk dalam kategori arkeologi dan sejarah.

Di bilangan Jaksel, ada Museum Satria Mandala yang menjadi wisata edukasi sejarah TNI. Museum ini dibangun pada 15 November 1971, dengan melakukan renovasi besar-besaran terhadap Wisma Yaso.

Dengan kehadiran museum ini, masyarakat bisa turut menyaksikan sejarah perjuangan TNI secara visual. Sederet koleksi yang ada di Museum Satria Mandala adalah senjata, patung, diorama, alutsista, koleksi Jenderal Besar Soedirman dan tokoh TNI terkemuka lainnya.

2. Jakarta Barat

Wilayah Jakarta Barat mempunyai 5 museum dengan jenis seni rupa dan arkeologi-sejarah. Memiliki sejarah panjang sebagai pusat pemerintahan di era kolonial, Jakbar terkenal dengan Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal pula dengan sebutan Museum Fatahillah.

Museum ini sudah berdiri sejak tahun 1712 dan dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Joan van Hoorn. Awalnya, Museum Sejarah Jakarta dipergunakan sebagai kantor.

Ada pula ruang peradilan dan ruang bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai penjara. Pemerintah Indonesia meresmikan bangunan ini sebagai museum pada 30 Maret 1974.

Selain Museum Sejarah Jakarta, ada pula Museum Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia yang ada di Jakarta Barat.

3. Jakarta Pusat

BPS menyebut bahwa wilayah Jakarta Pusat mempunyai 3 museum dengan kategori arkeologi dan sejarah. Museum-museum tersebut adalah Museum Sumpah Pemuda, Museum Nasional atau Museum Gajah, dan Museum Gedung Joang ’45.

Museum Nasional menjadi salah satu museum ikonik di Jakpus yang terkenal dengan patung gajah di depannya. Melansir laman resmi Museum Nasional, bangunan ini didirikan pada 24 April 1778 oleh pemerintah Belanda dengan nama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Pembangunan museum itu bersamaan dengan terjadinya revolusi intelektual yang membuat masyarakat mulai mengembangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran ilmiahnya.

Patung gajah yang ada di depan museum ini adalah hadiah dari Raja Thailand Chulalongkorn atau Rama V, ketika melakukan kunjungan ke Hindia Belanda pada tahun 1871.

4. Jakarta Utara

Jakarta Utara tercatat memiliki 1 museum pada tahun 2021. BPS mengkategorikan museum tersebut sebagai museum arkelogi dan sejarah. Museum terkenal di wilayah Jakut adalah Museum Bahari.

Melansir laman Asosiasi Museum Indonesia, museum ini dibangun pada era 1600-an dan digunakan sebagai tempat penyimpanan serta pengepakan hasil bumi. Museum Bahari dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan barang-barang logistik pada masa penjajahan Jepang.

Kini, Museum Bahari menjadi salah satu museum favorit masyarakat dan menyimpan beragam lokasi yang berhubungan dengan kenelayanan Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut