Jadikan semuanya adalah sebuah pelajaran. Sehingga nanti bisa menjadi bangsa yang baik. Apalagi saat ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dalam acara G20.
"Ingat kata gus Miftah pada milad ke 17 Syubanul Muslimin kemarin, Jika ada badai, bukan badai itu menghantam kita. Tapi mungkin nasehat dari Allah untuk membersihkan jalan kita, meluruskan jalan kita," jelasnya.
Tak lupa, ia menghimbau kepada para masyarakat jika menjadi suporter, jadilah suporter yang dewasa. Fanatik dalam sepak bola boleh, namun tetap berusaha untuk berprikemanusiaan. Jangan sampai fanatisme berlebihan bisa menghalalkan segala cara. Dan dapat menomor duakan kemanusiaan.
"Karena ada yang lebih penting dari itu semua yaitu kemanusiaan, ada yang lebih penting lagi yaitu nama Indonesia," ucap kyai yang karib disapa gus Hafidz itu.
Editor : Ahmad Hilmiddin