PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Di bawah gaya kepemimpinan Fredericks Ade Candra, selaku kepala desa yang baru. Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo berangsur mengalami perubahan.
Fredericks mulai melakukan beberapa perubahan dan perbaikan, baik di sistem pemerintahan hingga sarana dan prasarana yang ada di Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton.
Salah satunya, lewat adanya Perayaan Agustusan yang telah lama tidak pernah digelar di Desa Pondok Kelor. Dengan kreatifitasnya, Fredericks meramaikan Perayaan Agustusan HUT ke-77 RI , lewat digelarnya beragam kegiatan lomba.
Mulai lomba panjat pinang, tarik tambang, menghias Gapura di tiap gang yang ada di Desa Paiton, serta ditutup dengan acara pengajian yang menghadirkan Majelis Selawat Syubbanul Muslimin.
Adanya beragam kegiatan itu, bertujuan agar Desa Pondok Kelor kembali hidup setelah sekian lama vakum. Fredericks berharap, lewat digelarnya berbagai lomba itu, bisa meningkatkan rasa nasionalisme warganya terhadap negaranya.
Kepada iNews.id, Fredericks mengatakan, setelah mendapatkan mandat menjabat sebagai kepala desa, ia langsung melakukan pembenahan di beberapa sektor yang ada, di Desa Pondok Kelor.
Diantaranya menyangkut soal perbaikan saluran irigasi persawahan di Desa Pondok Kelor, di mana umumnya aktifitas warga setempat, tak sedikit yang bermata pencaharian sebagai petani.
Kemudian pembangunan jalan rabat beton, guna memudahkan akses lalu lintas warga yang ada di pelosok Desa Pondok Kelor. Serta, meningkatkan keamanan desa dengan menggeliatkan kembali, kegiatan Siskamling.
"Alhamdulillah respon masyarakat cukup baik, di mana mereka sangat mendukung kinerja Pemerintah Desa Pondok Kelor. Semoga kedepan semakin lebih baik sesuai tag line kami 'Desa Pondok Kelor Hebat', " terang Fredericks, Jum'at (16/09/2022).
Tak hanya di sektor sarana dan prasarana, perubahan di sektor pemberdayaan perempuan, turut dilakukan oleh Esti Alfianingtias, selaku istri Fredericks dan Ketua PKK Desa Pondok Kelor. Melalui wadah ibu-ibu PKK, Esti mulai mengkaryakan mereka dalam menghasilkan berbagai produk makanan dan minuman.
Harapannya, agar ibu-ibu di Desa Pondok Kelor memiliki tambahan penghasilan, serta meningkatkan jiwa berwirausaha mereka. Sekaligus bisa memanfaatkan potensi, hasil pertanian yang ada di Desa Pondok Kelor.
Esti mengatakan, sudah ada beberapa produk yang telah dihasilkan oleh ibu-ibu PKK di Desa Pondok Kelor. Seperti ; minuman sehat Pelkak, jajanan kue bawang dan lainnya. Esti menyebut, untuk minuman Pelkak sendiri sudah terjual hingga 1000 botol.
"Untuk pemasarannya, masih di sekitaran Paiton. Di mana kami pasarkan lewat stand yang ada di beberapa tempat wisata. Kebetulan produk ini, masih dibuat selama sebulan terakhir namun peminatnya cukup tinggi," tuturnya.
Kedepan, Esti menginginkan agar produk-produk tersebut, tak hanya mampu diproduksi oleh ibu-ibu PKK, namun pula oleh ibu-ibu lainnya di Desa Pondok Kelor. Sehingga apabila nantinya bisa berkembang, bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Pondok Kelor.
Editor : Ahmad Hilmiddin