PROBOLINGGO, iNews.id - 1 Muharram atau 1 Suro tak hanya dikenal sebagai Tahun Baru Islam. Namun juga diyakini memiliki kesakralan yang luar biasa bagi sebagian masyarakat di Kota Probolinggo.
Bahkan malam 1 Suro dianggap sebagai malam yang keramat bagi kalangan supranatural. Jadi tak heran, jika menjelang malam 1 Suro banyak masyarakat yang mendatangi kuburan atau pesarean yang dianggapnya memiliki kekeramatan.
Salah satunya, makam Mbah Jawaher di Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Makam ini terletak di tengah pemukiman penduduk.
Sosok Mbah Jawaher ini, konon satu perguruan dengan Mbah Mukmin yang makamnya berada di atas gunung Bentar Kabupaten Probolinggo.
"Setiap malam 1 Suro banyak yang datang ke pesarean Mbah Jawaher,' ujar Mbok Juma'ati, salah satu keturunan Mbah Jawaher, Jumat (29/7/2022).
Menurutnya sosok Mbah Jawaher ini, merupakan keturunan Bujuk Toket atau Bujuk Aji Madura. Dia memiliki nama asli Saud.
"Beliau ini wafat pada tahun 1954," kata Mbok Juma'ati bercerita.
Uniknya, makam Mbah Jawaher ini memiliki dua makam. Yakni di kuburan umum dan satu makam lagi di tanah pekarangan rumah Mbok Juma'ati.
"Makamnya ada dua. Dan kedua makam ini seringkali didatangi masyarakat," katanya.
Perempuan yang sudah memiliki 9 anak ini mengungkapkan, nama Mbah Jawaher ini memang tidak banyak yang tahu. Namun kekerabatan Mbah Jawaher sudah menyebar luas di Kota Probolinggo, khususnya di Madura.
"Jadi mulai malam 1 Suro sampai 13 Suro banyak orang yang datang ke makam ini," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin