”Tembakau Situbondo dikenal masyarakat luas mempunyai kualitas tersendiri, namun belum bisa masuk ke pasar nasional. Saya menginginkan ada pusat transaksi, sebagai sentra di wilayah barat dan timur Situbondo”, harap Suryanto.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Haryadi Tejo Laksono membenarkan jika mutu dan kualitas produksi tembakau Situbondo cukup baik. Hanya saja, untuk menembus pasar nasional perlu evaluasi dan kajian khusus.
"Ada beberapa faktor dalam peningkatan mutu dan kualitas tembakau, agar tembus pasar nasional. Apalagi sekitar 90 persen hasil tembakau Situbondo tersebar di beberapa wilayah," terangnya.
Lanjut Haryadi, jika pihaknya sebenarnya sudah memberikan bantuan berupa pinjaman beberapa alat modern, seperti traktor dan lainnya dalam peningkatan mutu. Hanya saja, fakta di lapangan petani masih lebih suka memakai alat tradisional.
"Itu kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab, sehingga tidak bisa menembus pasar nasional,"tuturnya.
Padahal, imbuh Haryadi, tembakau Tambeng dan Kayu Mas apabila dijual di paasaran yang potensial, harganya lebih tinggi dari tembakau umumnya, yakni seharga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu per ons.
Editor : Ahmad Hilmiddin