get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Lapak Milik Pedagang Ikan di Pasar Leces Terbakar

Pelaku Industri Ikan Asin di Situbondo Mengeluh, Omset Turun Drastis

Rabu, 20 Juli 2022 | 20:42 WIB
header img
Pelaku usaha ikan asin dan teri di dusun keperan desa Pecinan kecamatan mangaran kabupaten Situbondo. (Foto: Edo/iNews.)

SITUBONDO, iNews.id - Sejumlah pemilik industri pengeringan ikan di Kabupaten Situbondo, terpaksa mengurangi produksinya akibat menurunnya permintaan ikan asin di pasaran. Bahkan sebagian dari pengusaha ikan asin kering saat ini, terpaksa mengurangi tenaga kerja karena hanya produksi berdasarkan pesanan saja.

Seperti yang dialami industri pengeringan ikan berskala rumah tangga, di Dusun Keperan, Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran. Pemilik industri, Harun (56) mengatakan, turunnya permintaan ikan kering terjadi sejak awal bulan Mei. Harun mengaku, tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya.

"Gak tau juga penyebabnya, sampai berkurang pembelinya," ujar Harun, Rabu (20/7/2022).

Harun menyebut, selama ini dirinya menjual hasil produksi ikan kering melalui pedagang di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Para pedagang biasanya  datang dan mengambil ikan asin, ke tempat produksi ikan di rumahnya.

Menurut Harun, sebelumnya ia menghabiskan sekitar dua hingga enam kwintal ikan asin per hari. Namun saat ini, ikan asin yang terjual tidak lebih dari dua kwintal per hari.

"Sekrang berkurang, sedikit sekali, paling-paling satu sampai tiga kwintall saja, bahkan kadang cuma 50 hingga 100 kilogram saja," keluhnya.

Senada dikatakan Saidah (40), pemilik industri pengeringan ikan lainnya. Menurutnya, penjualan ikan asin akhir-akhir bulan Juli semakin susah. Sebelumnya, ia mampu menjual sekitar satu kwintal ikan asin per hari, namun saat ini hanya separuhnya.

"Turun penjualannya saat ini," ujar Saidah.

Pun demikian dikatakan Riris (27), pengusaha ikan asin lainnya. Riris mengaku mengalami penurunan omset lebih dari 50 persen. Saat ini, permintaan ikan asin hanya sekitar 60 hingga 75 kilogram per hari. Padahal sebelumnya, mencapai satu hingga dua kwintal per hari.

"Sekarang hanya bisa meraup omzet Rp 700 hingga 1 juta rupiah saja perhari, padahal sebelumnya bisa meraup omset Rp 3 hingga 5 juta rupiah," ungkapnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Situbondo, Nugroho mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 perekonomian di masyarakat, masib belum sepenuhnya pulih dan normal.

Oleh karenanya, pihaknya sesuai tupoksinya bakal melakukan monitoring, untuk mengetahui sejauh apa perkembangan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.

"Kami bakal monitoring untuk mengetahui kendala dna penyebabnya," terang Nugroho.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut