6. Airnya Mengendap
Air di Laut Mati tidak mengalir ke daerah-daerah sekitarnya, melainkan hanya mengendap di danau ini saja, dan memiliki satu sumber air utamanya yaitu dari sungai Yordan.
Namun, air di Laut Mati kian hari kian defisit dan surut saja, karena, berada di wilayah beriklim panas, sehingga hampir tujuh ton air danau menguap setiap harinya.
Pengurangan cukup signifikan pada air danau ini juga disebabkan sungai Yordan selaku sumber utama air pada danau laut mati dimanfaatkan masyarakat setempat keperluan irigasi.
7. Tak Ada Mahluk Hidup
Laut Mati kira-kira 8,6 kali lebih asin dari laut. Salinitas ini, membuat untuk lingkungan yang keras di mana binatang tidak dapat berkembang biak (sesuai namanya).
Salinitas tinggi mencegah organisme air makroskopik seperti ikan dan tanaman air dari hidup di dalamnya, meskipun jumlah yang sangat kecil dari bakteri dan jamur mikroba yang hadir di Laut Mati.
8. Obat Penyakit Kulit
Karena banyaknya kandungan mineral, lumpur Laut Mati berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit. Tidak hanya kandungan garam saja yang tinggi, danau laut mati juga memiliki kandungan mineral yang banyak, tepatnya pada lumpur danaunya. Inilah yang dimanfaatkan para wisatawan untuk mengobati berbagai penyakit kulit.
Lumpur di danau laut mati mengandung beberapa zat mineral penting seperti magnesium, kalsium, kalium, zink, iodin, chlorine, chloride, sulfur, sodium, bitumen, bromida dan pottasium. Kandungan mineral ini sangat baik, beberapa manfaat yang dipercaya : dapat memperbaiki sel kulit mati, menghilangkan daki pada kulit, melancarkan sirkulasi darah, membantu menjaga kesehatan, dan khususnya bagi wanita untuk mempercantik serta menghaluskan kulit.
lumpur-di-danau-laut-mati-mengandung-kalium-magnesium-zink-bitumen-bromida-potassium-iodin-kalsium-sulfur-chlorine-chloride-dan-sodium
9. Terus Menyusut dan Berkurang Luasnya
Permukaan air Laut Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dan pengeringan dari yang semula 394 m pada tahun 1960-an menjadi 423 m di bawah permukaan laut pada tahun 2012 lalu.
Luasnya juga berkurang menjadi 637 kilometer persegi, sebelumnya 810 kilometer persegi. Keadaan ini meninggalkan sebuah bukti di sekitar danau, yaitu berupa jurang-jurang besar atau lubang runtuhan pada tanah dikenal dengan istilah sinkhole.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait