Mereka pun membawakan besi dan akhirnya tersusunlah besi itu satu sama lain hingga dinding itu rata tingginya di antara kedua puncak gunung. Dzulqarnain pun meminta dibawakan potongan besi yang dilelehkan dan dituangkan dari atas dinding itu. Jadilah dinding itu layaknya gunung dari besi.
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ “Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) pun tidak dapat mendakinya” (QS. Al Kahfi : 97).
Mereka tidak dapat mendakinya karena tingginya dinding, tidak pula dapat menggalinya karena bahannya terbuat dari besi.
Dzulqarnain pun berkata, هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقّاً “Ini adalah rahmat dari Rabbku maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS Al Kahfi : 98).
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ “Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur antara satu dengan yang lain” (QS Al Kahfi : 99).
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, يقول الله تعالى: يا آدم –يعني: يوم القيامة– فيقول: لبيك وسعديك. فيقول: أخرج من ذريتك بعثاً إلى النار. قال: يا ربِّ وما بعث النار؟ قال: تسعمائة وتسعة وتسعون من كل ألف) يعني: تسعمائة وتسعة وتسعين من بني آدم كلهم في النار وواحد في الجنة، (فَكَبُر ذلك على الصحابة وعظم عليهم وقالوا: يا رسول الله! أين ذلك الواحد؟ قال: أبشروا فإنكم في أمتين ما كانتا في شيء إلا كثرتاه يأجوج ومأجوج
Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu”. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun naar (utusan neraka)!” Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?” Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai menghuni neraka (sehingga 1 orang masuk surga -pent). Para shahabat pun gempar dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang”. (HR. Bukhari).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkesimpulan, hadis ini jelas menunjukkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj termasuk dari kalangan anak Adam. "Ya’juj dan Ma’juj masuk neraka seluruhnya," ujarnya.
"Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini, menurut pandangan kami berdasarkan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah. Akan tetapi mereka yang telah ada saat ini bukanlah mereka yang nanti akan keluar di akhir zaman. Bahkan akan datang kaum yang lahir belakangan, mereka keluar di akhir zaman dan berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana kerusakan yang diperbuat nenek moyang mereka," tutur Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Ahlus Sunnah meyakini tentang adanya Ya’juj dan Ma’juj yang mereka akan keluar di akhir zaman. Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia lainnya.
Mereka mirip dengan orang bangsa at-Turk (mereka adalah orang kafir), dengan mata sipit, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan kulit mereka bervariasi. (Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (hal. 102) oleh Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad ‘Abdus Syaafi.
Wallaahu a’lam bish Shawaab.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait